Durian adalah buah berduri yang memiliki aroma tajam dan rasa khas yang sangat populer, terutama di Asia. Belakangan ini, durian menjadi topik perbincangan hangat karena Malaysia ingin menetapkan durian sebagai buah nasional negara tersebut. Selain rasanya yang istimewa, ada banyak hal menarik lainnya yang membuat durian dicintai oleh banyak orang.
Dikenal juga sebagai “raja buah”, terdapat sekitar 30 spesies durian, dan ratusan varietasnya hanya bisa ditemukan di Thailand, Malaysia, serta Indonesia. Dengan ekspansi industri dan meningkatnya permintaan global, Malaysia berencana untuk menetapkan durian sebagai buah nasional.
Menurut laporan dari The Straits Times, Durian Manufacturers Association (DMA) resmi mengajukan usulan penetapan durian sebagai buah nasional sekaligus mengusulkan 7 Juli sebagai Hari Durian Nasional kepada Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia. Asosiasi ini bertindak sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan produsen durian. Mereka secara resmi meminta Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk memberikan tempat yang layak bagi durian sebagai buah nasional. “Durian bukan sekadar buah biasa. Ia bagian dari identitas nasional kita,” kata Presiden DMA, Eric Chan.
Permohonan tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Departemen Pertanian Nor Sam Alwi, yang menyebut bahwa keputusan tersebut membutuhkan kajian lintas lembaga. Kajian tersebut mencakup dampak sosial-ekonomi, nilai ekspor, warisan budaya, penerimaan publik, hingga kepentingan industri.
Eric Chan, Presiden DMA, menekankan bahwa status Indikasi Geografis (GI) untuk musang king (D197) telah diperpanjang hingga Maret 2034. Perpanjangan GI ini mempertegas klaim asal-usul dan mencegah penggunaan nama oleh pihak luar. “Perpanjangan GI ibarat paspor yang membuktikan Musang King benar-benar milik Malaysia,” ujarnya.
Alasan Durian Disukai Banyak Orang
Ada beberapa alasan yang membuat durian disukai banyak orang, mulai dari rasanya yang unik, kandungan nutrisinya hingga dampak pada ekonomi dan sosial. Berikut penjelasannya:
Identitas Budaya
Durian tidak hanya sekadar buah, tetapi juga menjadi identitas budaya di Asia Tenggara. Di berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Filipina, durian dirayakan dengan festival, pasar tradisional, hingga tradisi musim durian dengan berbagai varietas yang menjadi kebanggaan masing-masing negara. Contohnya adalah Musang King di Malaysia dan Monthong di Thailand. Bagi banyak keluarga di kawasan Asia Tenggara, musim durian identik dengan kenangan masa kecil dan ritual musiman.Kandungan Nutrisi dan Mitos Kesehatan
Durian memiliki cita rasa yang khas, lembut, kaya, manis dengan sentuhan gurih. Bahkan sering dibandingkan dengan puding, kacang almond, atau bawang yang terkaramelisasi. Menurut Healthline, durian kaya akan nutrisi dibandingkan kebanyakan buah lainnya. Dalam satu cangkir atau sekitar 243 gram daging buah durian mengandung 357 kalori, 13 gram lemak, 66 gram karbohidrat, 9 gram serat, dan 4 gram protein. Selain itu, durian mengandung 60 persen Vitamin C dari nilai harian, 61 persen Tamin, 30 persen Kalium, 39 persen Mangan, 38 persen Vitamin B6, dan lainnya. Nutrisi dan senyawa tanaman dalam durian dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk untuk kanker, kesehatan jantung, infeksi, dan pengendalian gula darah. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia.
Ada banyak mitos seputar durian, seperti bisa menjadi afrodisiak, dan bisa menghangatkan tubuh sehingga tidak cocok dikonsumsi bersama alkohol. Namun karena kandungan kalorinya, beberapa orang menganggap durian sebagai hadiah, untuk dinikmati bersama dalam momen spesial.
- Dampak Ekonomi
Di Malaysia dan Thailand, durian menjadi komoditas ekspor besar, terutama ke Tiongkok. Industri durian juga menopang ribuan keluarga perdesaan, sementara pengembangan varietas baru terus dilakukan untuk mengejar selera global. Di kota-kota, olahan durian merambah kafe dan toko roti, bahkan jaringan makanan cepat saji menawarkan menu beraroma durian khusus di Asia Tenggara.
