
Peran orang tua sangatlah butuh kesabaran karena banyak tingkah laku anak yang terkadang memantik emosi. Apalagi, ketika anak mengalami tantrum, banyak orang tua yang merasa lelah menghadapinya.
Tantrum sendiri merupakan salah satu perilaku anak untuk meluapkan emosi dengan menangis kencang, berguling dilantai, hingga melempar barang. Biasanya, tantrum dialami oleh anak yang berusia 1 hingga 4 tahun. Terkadang, perilaku ini membuat para orangtua panik dan melakukan segala cara untuk menenangkan anak.
Namun, jangan khawatir, buat kamu para orang tua, terutama orang tua muda yang masih bingung menemukan cara tepat untuk menghadapi anak tantrum. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Tenang dan Kendalikan Emosi
Ketika anak tantrum para orang tua harus menenangkan diri dan mengendalikan emosi. Apabila tenang, maka orang tua bisa memikirkan apa yang harus dilakukan untuk menenangkan anak. Misalnya saja, mengajak anak ke tempat yang lebih sepi. Kendalikan pula emosi karena sebagian orang tua akan merasakan emosi berlebih saat anak tantrum.
2. Beri Anak Pelukan
Langkah terbaik saat anak sedang tantrum adalah berikan anak pelukan kasih sayang agar anak merasa aman dan mengetahui jika orang tuanya peduli. Pelukan kasih sayang dari orang tua akan terasa sangat berarti baginya. Kamu bisa melakukannya dengan pelukan, tepuk punggung anak dengan lembut, dan belai kepala anak.
3. Alihkan Perhatian Anak
Kamu bisa mengalihkan perhatian anak agar tantrum mereda karena anak kecil mudah tertarik dengan hal baru. Misalnya, memberikan mainan, makanan, atau membelikan sesuatu yang anak sukai atau inginkan. Dengan begitu, anak akan lupa dengan hal yang membuatnya tantrum. Namun, tetap batasi ya, jangan terlalu sering membelikan sesuatu saat anak tantrum.
4. Beri Penjelasan
Setelah orang tua merasa anak sudah tenang dan tantrumnya mereda. Orang tua bisa memberikan penjelasan kepada anak dengan bahasa yang baik dan lembut. Tanyakan hal yang membuatnya menangis hingga seperti itu. Lalu, beritahu jika tidak semua yang dia inginkan harus dia miliki. Beri penjelasan mengenai sesuatu yang boleh dan tidak boleh, serta beritahu mengapa hal itu dilarang.
Nah, itu tadi beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meredakan tangis anak yang membuatnya hingga tantrum. Namun, perlu diingat dan dihindari, jangan sampai orang tua memukul anak ketika sedang tantrum. Hal itu bisa membuat anak suka memukul jika ingin menyampaikan keinginannya.
Sejatinya, mengatasi tantrum lebih cocok dengan menerapkan pola asuh otoratif. Cari tahu penyebab tantrum pada anak. Biasanya, tantrum pada anak terjadi sebagai bentuk untuk melampiaskan frustasi kerena orangtua tidak memberikan hal yang diinginkan oleh anak. Bisa pula karena anak merasa kelelahan, kelaparan, atau tidak nyaman.
Umumnya, penyebab tantrum adalah terbatasnya kemampuan berbahasa pada anak sehingga mereka hanya bisa meluapka emosi dengan menangis meronta, menjerit, menghentakkan kaki, berteriak hingga berguling di lantai. Mereka belum tahu cara mengutarakan perasaannya dengan baik.
Jadi, orangtua harus lebih peka dengan kondisi anak, ya. Dengan begitu, anak tidak melakukan hal yang berbahaya, seperti menyakiti diri sendri dan orang lain untuk menyampaikan apa yang dia inginkan.
Selain itu, jangan selalu menuruti keinginan anak ketika sedang menangis atau mengalami tantrum, ya. Ketika orang tua selalu memberikan, anak akan selalu melakukan hal tersebut secara berulang untuk mendapatkan keinginannya. Akibatnya, kebiasaan itu akan berakibat buruk pada anak.
Referensi: Kompas | Klik Dokter | Alodokter