Skincare Wajib untuk Penumpang di Kursi Jendela Pesawat

goodside
4 Min Read

Penggunaan produk perawatan kulit selama penerbangan kini menjadi hal yang biasa, seperti masker wajah, pelembap, dan lainnya. Namun, ada satu hal yang sering terlupakan, yaitu tabir surya. Padahal, paparan ultraviolet (UV) di dataran tinggi jauh lebih kuat dibandingkan di permukaan bumi.

Dokter kulit Marnie Nussbaum menjelaskan bahwa pada ketinggian 30.000 kaki, paparan UV meningkat karena atmosfer yang lebih tipis. Ia menekankan pentingnya menggunakan tabir surya selama penerbangan untuk melindungi kulit dari efek berbahaya sinar matahari.

Risiko bagi Penumpang yang Duduk di Dekat Jendela

Menurut Nussbaum, jendela pesawat hanya mampu menghalangi sebagian besar sinar UVB, yang menyebabkan kulit terbakar dan berkontribusi pada risiko kanker kulit. Sementara itu, sinar UVA dapat melewati jendela dan menyebabkan kerusakan DNA, kerusakan kolagen, serta kerutan dini. Risiko ini meningkat jika penumpang duduk di dekat jendela, karena mereka lebih banyak terpapar sinar UV dibandingkan di lorong.

Bahaya ini bisa terjadi bahkan saat cuaca berawan atau saat penerbangan tidak terasa panas. Dampak dari paparan UV bisa membuat kulit terbakar dalam waktu 15 menit setelah terpapar. Oleh karena itu, perlindungan kulit sangat penting selama penerbangan.

Risiko Lebih Tinggi bagi Pilot dan Awak Kabin

Semakin sering seseorang menggunakan pesawat terbang, semakin tinggi risiko kerusakan kulit akibat paparan sinar UV. Hal ini juga berlaku bagi pilot dan awak kabin, yang memiliki risiko melanoma dua kali lipat dibandingkan populasi umum. Sebuah meta-analisis tahun 2019 menunjukkan bahwa pekerjaan ini memiliki risiko kanker kulit yang lebih tinggi.

Dokter kulit Mamima Turegano menyatakan bahwa pilot dan pramugari memiliki risiko kanker kulit yang lebih tinggi. Ini disebabkan oleh paparan UV yang terus-menerus selama penerbangan, terutama karena mereka sering berada di ketinggian yang tinggi.

Penggunaan Tabir Surya Selama Penerbangan

Kedua ahli tersebut menekankan pentingnya memakai tabir surya selama penerbangan, baik itu untuk penerbangan jarak dekat maupun jauh. Bahkan jika Anda duduk di bagian tengah pesawat, tetap diperlukan perlindungan dari sinar UV.

Alexis Robertson, ahli estetika berlisensi, menyarankan untuk mengoleskan tabir surya kembali setiap dua jam selama penerbangan jarak jauh. Ia menjelaskan bahwa tabir surya bisa teroksidasi seiring waktu, sehingga penggunaan ulang akan memastikan efektivitasnya tetap optimal. “Dengan cara ini, saat Anda turun dari pesawat, kulit Anda tetap terlindungi dengan baik,” ujarnya.

Langkah-Langkah Perawatan Kulit yang Efektif

Sebelum memakai tabir surya, Robertson menyarankan untuk melapisi kulit dengan antioksidan dan pelembap. Ini bertujuan membantu menjaga keseimbangan dan perlindungan kulit dari tekanan udara kabin selama penerbangan. Urutan pemakaiannya adalah serum Vitamin C, serum pelembap, lalu tabir surya.

Untuk pilihan tabir surya yang tepat, Nussbaum menyarankan produk berbasis mineral yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide. Formula ini tidak hanya memantulkan sinar UV, tetapi juga lebih ramah untuk kulit sensitif. Cari produk yang mengandung pelembap seperti asam hialuronat, gliserin, atau ceramide.

Tabir surya berbentuk krim lebih disarankan daripada gel karena lebih menghidrasi kulit. Oleskan 15–30 menit sebelum naik pesawat, terutama pada wajah, leher, dan tangan bagian tubuh yang paling sering terpapar jendela.

Share This Article
Leave a Comment