10 Film Paling Dicari 2025 Versi Google Indonesia

goodside
4 Min Read

Film-film yang menjadi sorotan dalam pencarian Google Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan tren hiburan yang sangat beragam. Daftar ini mencerminkan minat publik terhadap berbagai genre, mulai dari animasi keluarga hingga drama romansa dan horor mistis. Salah satu film yang berhasil masuk ke dalam daftar tersebut adalah Pangku, karya Reza Rahadian yang menarik perhatian warganet.

Film Pangku Masuk Daftar Paling Banyak Dicari di Google Indonesia

Film Pangku yang disutradarai oleh Reza Rahadian sukses meraih posisi sebagai salah satu film yang paling dicari di Google Indonesia versi Google’s Year in Search 2025. Hal ini menjadi bukti bahwa film drama dengan narasi personal dan karakter yang mendalam masih diminati masyarakat.

Akun Instagram resmi film Pangku, @filmpangku, menyampaikan rasa terima kasih kepada para penggemarnya yang telah memberikan dukungan melalui pencarian informasi di Google. Mereka juga mengungkapkan kebanggaan atas pencapaian film ini.

Kehadiran Pangku dalam daftar ini memperkuat posisi Reza Rahadian sebagai sutradara yang memiliki visi kuat dan mampu mencuri perhatian baik industri maupun publik. Film ini menggambarkan perjalanan hidup Sartika (diperankan oleh Claresta Taufan) yang dibawakan dengan empati dan kedalaman.

Daftar 10 Film dan Serial Paling Dicari Tahun 2025

Berikut adalah daftar lengkap judul-judul film dan serial yang menjadi yang paling banyak dicari di Google Indonesia sepanjang 2025:

  1. Jumbo

    Film animasi yang mengisahkan Don, seorang anak yang ingin membuktikan kemampuannya kepada lingkungan yang meremehkannya. Karya debut Ryan Adriandhy ini menjadi film animasi terlaris Indonesia dengan lebih dari 10 juta penonton.

  2. Sore: Istri dari Masa Depan

    Drama fiksi ilmiah romantis yang disutradarai oleh Yandy Laurens dan dibintangi oleh Dion Wiyoko serta Sheila Dara Aisha. Film ini menggambarkan hubungan unik antara seorang pria dan istri yang datang dari masa depan.

  3. Komang

    Adaptasi dari lagu populer Raim Laode yang beralih menjadi kisah cinta lintas keyakinan. Disutradarai oleh Naya Anindita dan diperankan oleh Aurora Ribero serta Kiesha Alvaro.

  4. Pangku

    Debut penyutradaraan Reza Rahadian yang menggambarkan perjalanan hidup Sartika (Claresta Taufan). Film ini juga dibintangi oleh Fedi Nuril dan Christine Hakim.

  5. Pabrik Gula

    Film horor supranatural yang diadaptasi dari cerita SimpleMan, digarap oleh Awi Suryadi. Ceritanya berfokus pada teror mistis di sebuah pabrik gula tua.

  6. Pengepungan di Bukit Duri

    Film aksi-thriller yang menggambarkan konflik dan tensi diskriminasi sosial dalam nuansa laga intens. Karya Joko Anwar ini menarik perhatian banyak penonton.

  7. Perayaan Mati Rasa

    Film drama keluarga yang disutradarai dan diproduseri oleh Umay Shahab. Film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dan Dwi Sasono. Umay juga bermain dalam film ini.

  8. Final Destination: Bloodlines

    Sekuel keenam dari waralaba horor Final Destination. Film ini kembali menampilkan para karakter yang berusaha menghindari takdir maut setelah selamat dari insiden mematikan.

  9. Norma: Antara Mertua dan Menantu

    Drama adaptasi kisah nyata Norma Risma, disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Film ini menggambarkan keretakan rumah tangga dan isu perselingkuhan.

  10. Qodrat 2

    Sekuel horor religi populer yang melanjutkan perjalanan Ustad Qodrat (Vino G. Bastian) dalam menghadapi teror kesurupan massal. Disutradarai oleh Charles Gozali dengan sentuhan horor, laga, dan spiritualitas.

Pergerakan Tren Pencarian dan Dampaknya

Google’s Year in Search 2025 bukan hanya sekadar daftar film populer, tetapi juga refleksi kebutuhan hiburan publik Indonesia. Tahun 2025 menunjukkan keragaman genre film yang dicari, mulai dari drama emosional hingga horor religius dan animasi yang memecahkan rekor.

Masuknya Pangku ke dalam daftar ini membuktikan bahwa film drama dengan kedalaman karakter dan narasi personal tetap memiliki ruang besar di tengah dominasi konten genre mainstream. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mencari film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati dan pikiran.

Share This Article
Leave a Comment