35 Model Disabilitas Tampil di Runway Harmoni Inklusif 2025

goodside
4 Min Read

Pada 6 Desember 2025, acara Harmoni Inklusif kembali diadakan di The Nine, Sopo Del Tower, Kuningan. Setelah mencatat sejarah sebagai fashion show disabilitas terbesar di Indonesia pada tahun sebelumnya, tahun ini acara tersebut kembali menampilkan 35 model difabel yang tampil percaya diri di panggung runway. Program ini diinisiasi oleh Yayasan LAYAK Indonesia dan bertujuan menjadi ruang inklusif yang menunjukkan bahwa dunia kreatif hanya bisa berkembang jika semua orang diberikan akses yang setara.

Tema utama tahun ini adalah “Threads of Resilience,” yang mengangkat budaya Suku Alor dari Nusa Tenggara Timur. Melalui tema ini, acara menyoroti bagaimana ketangguhan, identitas, dan kekayaan budaya dapat terjalin dalam satu panggung mode yang memberi tempat bagi keberagaman. Pembukaannya dimulai dengan segmen teater “Jejak Alor” oleh aktor Tuli, yang membawa narasi tanpa suara melalui gerak dan ritme. Seluruh koleksi busana yang ditampilkan menggunakan kain tenun asli Alor sebagai bentuk penghargaan terhadap wastra Indonesia Timur.

Karina Aprillia, founder LAYAK Foundation, menjelaskan bahwa tahun ini mereka mengembangkan 64 anak dengan berbagai karakter dan jenis disabilitas. Pemilihan kain tenun Alor bukan tanpa alasan; LAYAK ingin mengangkat lebih banyak suku di Indonesia yang jumlahnya lebih dari seribu, serta komitmen untuk membawa warna budaya yang lebih kaya dalam event-event berikutnya.

Sebanyak 35 model disabilitas yang tampil merupakan lulusan Layak School dan Layak Talent Agency. Mereka menjalani persiapan intensif dengan bimbingan para profesional seperti Laura Muljadi, Fabienne Nicole, Arcellyn Berlian, Bubah Alfian, Rory Asyari, Han Chandra, Vania Agustina, dan mentor lainnya.

Tahun ini, beberapa desainer ternama turut mendukung acara, antara lain AMOTSYAMSURIMUDA, Nita Seno Adji x STHYA, RAEGITAZORO, Studio Ikaten, serta Wilsen Willim yang menampilkan kolaborasinya bersama Oemah Etnik. Para desainer sepakat bahwa bekerja dengan talenta disabilitas bukanlah tantangan, melainkan pengalaman kolaboratif yang menyenangkan.

Melalui “Threads of Resilience,” Harmoni Inklusif mengajak publik melihat para model bukan sebagai pengecualian, melainkan sebagai individu yang layak mendapat ruang dan kesempatan profesional. Representasi ini diharapkan mampu memperluas dialog tentang inklusi, aksesibilitas, dan peran komunitas disabilitas dalam industri kreatif.

Deretan Gaya Seleb di Show Chanel Métiers d’Art 2026

Selain Harmoni Inklusif, acara lain yang juga menarik perhatian adalah deretan gaya selebritas di show Chanel Métiers d’Art 2026. Acara ini menampilkan koleksi yang menonjolkan estetika klasik dengan sentuhan modern, membuat para tamu undangan terkesan dengan tampilan yang anggun dan elegan.

Michael Kors Hadirkan Instalasi Snow Globe Raksasa di Senayan City

Michael Kors juga tak ketinggalan dalam menghadirkan inovasi di tengah dunia fashion. Di Senayan City, merek ini memperkenalkan instalasi snow globe raksasa yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Desain yang unik dan menarik ini mencerminkan semangat musim dingin yang khas, sekaligus menjadi representasi dari kreativitas merek tersebut.

MAULIATE: Perayaan Syukur Akhir Tahun Lewat Wastra Batak

Di sisi lain, MAULIATE menjadi ajang perayaan syukur akhir tahun yang digelar dengan mengangkat wastra Batak. Acara ini menampilkan busana tradisional yang dipadukan dengan elemen modern, menciptakan nuansa yang kaya akan makna dan estetika. Penggunaan kain tenun Batak dalam berbagai koleksi menunjukkan kebanggaan terhadap warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai lokal.

Share This Article
Leave a Comment