Munculnya Chris Evans dalam trailer eksklusif Avengers: Doomsday telah mengguncang fondasi teori Marvel Cinematic Universe (MCU). Bukan lagi sebagai Steve Rogers yang menua di akhir Endgame, kembalinya Evans membawa konsekuensi besar bagi struktur multiverse dan emosional para karakter yang tersisa.
Berikut adalah dampak utama kembalinya Steve Rogers terhadap keberlanjutan timeline MCU:
1. Kehadiran “Anchor Being” dari Semesta Alternatif
Dampak paling krusial adalah konfirmasi bahwa Steve Rogers ini merupakan varian dari semesta di mana ia berhasil hidup bahagia dengan Peggy Carter dan memiliki keturunan. Kehadirannya di Earth-616 (semesta utama) mengindikasikan bahwa ia adalah Anchor Being—sosok yang keberadaannya menjaga stabilitas semesta asalnya. Perpindahannya ke garis waktu utama menandakan bahwa semesta asalnya mungkin telah hancur akibat Incursion yang dipicu oleh Doctor Doom.
2. Paradoks Moral: Melawan Wajah Sahabat
Kembalinya Steve menciptakan dinamika emosional yang brutal. Ia harus memimpin pahlawan yang tersisa untuk melawan Victor von Doom (Robert Downey Jr.). Secara semantik dan naratif, ini adalah pembalikan tragis dari Civil War. Jika dulu Steve melawan Tony Stark untuk mempertahankan prinsip, kini ia harus menghancurkan sosok berwajah Tony Stark demi menyelamatkan realitas.
3. Jembatan bagi Generasi Baru dan Fantastic Four
Steve Rogers berfungsi sebagai jembatan legitimasi. Dalam trailer, terlihat Steve berinteraksi langsung dengan Reed Richards (Pedro Pascal). Kehadiran sosok “Captain America asli” memberikan otoritas moral bagi tim Fantastic Four dan para pahlawan muda seperti Sam Wilson serta Spider-Man untuk bersatu di bawah komando yang sudah mereka percayai selama puluhan tahun.
4. Ancaman “Absolute Point” yang Terganggu
Kembalinya Steve yang memiliki keluarga bisa mengganggu Absolute Point (titik tetap waktu). Di Endgame, takdir Steve adalah pensiun dengan damai. Intervensinya di Doomsday menunjukkan bahwa ancaman Doom begitu besar hingga memaksa garis waktu “melanggar” aturannya sendiri. Hal ini membuka risiko runtuhnya realitas secara permanen jika mereka gagal mengalahkan Doom.
Kesimpulan bagi Penggemar
Kembalinya Chris Evans bukan sekadar fan-service, melainkan kebutuhan plot untuk memberikan “harapan” di tengah kehancuran total semesta yang dijanjikan oleh judul Doomsday. Marvel menggunakan nostalgia ini untuk meningkatkan pertaruhan emosional sebelum memasuki Avengers: Secret Wars.
