Target Peningkatan Jumlah Pramudi Perempuan di Transjakarta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki target untuk meningkatkan persentase pramudi perempuan di Transjakarta. Saat ini, jumlah perempuan yang menjadi pengemudi bus Transjakarta masih sangat rendah. Dengan adanya inisiatif dan program pelatihan khusus, pihak terkait berharap angka tersebut bisa meningkat lebih dari 10 persen dari total pengemudi yang ada.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyampaikan bahwa ia sering merasakan kenyamanan ketika naik Transjakarta dengan pengemudi perempuan. Menurutnya, para pramudi perempuan cenderung lebih tertib, rapi, dan membuat penumpang merasa lebih tenang.
“Beberapa kali saya naik Transjakarta pada Rabu, ketika pengemudinya perempuan, biasanya lebih tertib, lebih rapi, lebih nyaman, dan saya juga merasa lebih ayem,” ujar Pramono saat ditemui usai menghadiri acara penyerahan sertifikat kelulusan Program Pelatihan Women Empowerment: Pelatihan Mengemudi Khusus Perempuan di Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025).
Untuk mewujudkan target tersebut, Pramono meminta Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, agar program pelatihan Women Empowerment terus dilanjutkan. Program ini merupakan kolaborasi antara Transjakarta Academy (TJ Academy), Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), dan United Nations Empowerment Programme (UNEP). Ia berharap jumlah pramudi perempuan Transjakarta tidak hanya sekitar dua hingga tiga persen, tetapi bisa mencapai 10 persen dari total pengemudi.
Pramono yakin bahwa target ini dapat tercapai dan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan transportasi publik di Jakarta. Ia menilai keberhasilan program ini adalah hasil kerja keras, disiplin, serta semangat untuk berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi.
Program Pemberdayaan Perempuan sebagai Sarana Pembelajaran
Program pemberdayaan perempuan ini hadir sebagai sarana pembelajaran dan peningkatan kapasitas bagi pramudi perempuan Transjakarta. Inisiatif ini sejalan dengan visi besar Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan Ibu Kota sebagai kota global yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Pramono, kemajuan kota terwujud melalui kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif perempuan. Oleh karena itu, kehadiran pramudi perempuan dinilai memberi nilai tambah bagi layanan publik sekaligus menjadi pionir dalam mewujudkan transportasi yang aman, nyaman, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
“Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen mewujudkan ekosistem transportasi publik yang inklusif dan berkeadilan, dengan memastikan kesetaraan hadir di balik kemudi, di ruang operasional, dan di semua aspek layanan Transjakarta,” kata Pramono.
Pelaksanaan Program Women Empowerment
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, menjelaskan bahwa program Women Empowerment: Pelatihan Mengemudi Khusus Perempuan telah berlangsung sejak 15 September hingga 16 Oktober 2025. Program ini diikuti oleh 15 peserta, dan sebanyak 13 di antaranya lulus serta diwisuda sebagai pramudi perempuan Transjakarta.
Seremoni kelulusan ditandai dengan penyerahan sertifikat secara simbolis oleh Gubernur DKI Jakarta. “Program ini bertujuan memberdayakan perempuan melalui pelatihan mengemudi kendaraan besar secara profesional, aman, dan berorientasi pada pelayanan publik,” ujar Welfizon.
Meskipun demikian, Welfizon belum merinci jumlah total pengemudi Transjakarta saat ini. Namun, dengan adanya program ini, harapan besar diarahkan kepada peningkatan partisipasi perempuan dalam layanan transportasi umum di Jakarta.
