Profil Gus Elham Yahya, Ulama Diduga Pelecehan Anak: Usia, Orang Tua, dan Pendidikan

goodside
4 Min Read

Sebuah video yang menampilkan Gus Elham Yahya mencium pipi seorang anak kecil viral di media sosial, sehingga membuat namanya kembali ramai diperbincangkan. Aksi tersebut memicu berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang menganggap tindakannya tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh agama, maupun yang menilai kejadian itu telah disalahartikan dan berpotensi menjadi fitnah.

Di tengah sorotan tersebut, Gus Elham Yahya akhirnya memberikan klarifikasi melalui media sosial pribadinya. Ia menyatakan bahwa tudingan terhadap dirinya merupakan fitnah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT untuk menilai niat dan perbuatannya.

Dalam pernyataannya, Gus Elham Yahya menekankan pentingnya menjaga lisan serta tidak terbiasa menghina, menjatuhkan, atau memfitnah sesama manusia. Menurutnya, sikap negatif justru mencerminkan karakter seseorang yang sesungguhnya. Pesan ini sekaligus menjadi cerminan dari pendekatan dakwahnya yang dikenal menekankan nilai-nilai akhlak, ketulusan, dan keikhlasan.

Meski tengah diterpa kontroversi, Gus Elham tetap mendapat dukungan dari sebagian pengikutnya yang menilai, bahwa sosoknya selama ini dikenal lembut, santun, dan berdakwah dengan cara yang menyenangkan.

Latar Belakang dan Profil Lengkap Gus Elham

Gus Elham Yahya lahir di Kediri, 8 Juli 2001, dan kini berusia 24 tahun. Ia tumbuh di lingkungan pesantren yang kental dengan nilai-nilai religius dan tradisi keilmuan Islam. Ayahnya, KH Lukman Arifin Dofir, adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas 1 Kaliboto, sementara kakeknya, KH Mudofir Ilyas, merupakan pendiri pesantren yang sama.

Dari kecil, pria 24 tahun itu telah terbiasa dengan kehidupan santri, belajar tentang kesabaran, keikhlasan, dan adab dalam menuntut ilmu. Pendidikan formalnya ia tempuh di Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu lembaga Islam ternama yang juga menjadi tempat ayah dan kakeknya menimba ilmu.

Dari latar pesantren itulah, ia tumbuh menjadi pendakwah muda yang memiliki gaya tersendiri. Ia dikenal mampu membawakan ceramah dengan cara yang ringan, hangat, dan mudah dipahami, bahkan sering diselingi humor yang segar.

Keluarga Gus Elham Yahya

Keberadaannya di dunia dakwah memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh kuat lingkungan pesantren. Gus Ilham adalah putra dari KH Lukman Arifin Dofir, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas 1 yang berlokasi di Desa Kaliboto, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Ia juga merupakan cucu dari KH Mudofir Ilyas, pendiri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Kaliboto.

Latar belakang keluarganya yang religius dan sarat tradisi keilmuan Islam membentuk kepribadian Gus Ilham sebagai pendakwah yang berwawasan luas namun tetap rendah hati. Selain berasal dari keluarga kalangan pesantren, Gus Elham diketahui merupakan alumni Ponpes Lirboyo Kediri, salah satu pesantren terbesar dan tertua di Indonesia yang juga menjadi tempat ayah serta kakeknya menimba ilmu.

Kiprah Gus Elham

Pada September 2023, Gus Ilham mendirikan Majelis Taklim Ibadah, wadah pengajian yang ia bangun untuk memperluas dakwahnya. Majelis ini menjadi ruang spiritual bagi banyak orang yang ingin memperdalam ilmu agama dengan suasana santai namun penuh makna. Melalui media sosialnya, ia aktif membagikan kegiatan dakwah, interaksi dengan santri, hingga aktivitas sosialnya di lingkungan pesantren.

Ia juga kerap menampilkan sisi pribadinya yang sederhana, seorang anak yang penuh kasih terhadap ibunya, penyayang terhadap santri-santrinya, dan gemar menyalurkan hobi mengendarai motor di sela kesibukannya berdakwah.

Kasus Viral Gus Elham Yahya

Namun, popularitas di dunia digital tak selalu berjalan mulus. Viral video yang memperlihatkan dirinya terlihat mencium beberapa anak kecil dalam perjalanan dakwahnya mencuat ke media sosial. Beberapa warganet menilai sikapnya berlebihan bahkan mengarah pada pelecahan. Sejumlah publik figur bahkan menyuarakan kasus tersebut dan menyuarakan ancaman boikot.

Kini, meskipun pernah diterpa kontroversi, nama Gus Elham Yahya tetap dikenal luas sebagai ulama muda berpengaruh asal Kediri. Dakwahnya yang sederhana tetapi bermakna telah menginspirasi banyak orang untuk memperbaiki diri dan memperdalam keimanan.

 

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment