Kasus hilangnya anak yang terjadi di Jambi kembali menjadi perhatian setelah viralnya penculikan Bilqis, balita asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Peristiwa ini mengingatkan masyarakat akan kasus lama yang masih belum terungkap, yaitu hilangnya Muhammad Kenzie Alfarizi, putra dari pasangan Azwani dan Firda Muslimah.
Azwani dan Firda Muslimah tinggal di Dusun Danau, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Mereka masih menantikan kehadiran sang anak yang telah hilang selama tiga tahun. Kepergian Kenzie terjadi pada 1 September 2022, sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Firda sedang berjualan sementara Kenzie sedang bermain di dekat rumah.
Firda menjelaskan bahwa Kenzie sering kali bermain jauh, bahkan sampai ke Sekolah Dasar (SD) yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka. Ia mengira anaknya hanya bermain di sekolah dan akan kembali sendiri.
“Karena kan anaknya memang suka main jauh, kadang ke SD, saya kira main ke SD, karena biasanya ke SD terus pulang lagi, rumah saya tu kan didekat SD itu,” kata Firda.
Namun, kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Firda dan Azwani mencari Kenzie, tetapi tidak menemukan jejaknya. Mereka juga dibantu oleh warga sekitar dalam pencarian. Azwani bahkan mencari ke sebuah kolam dekat rumah dengan khawatir sang anak tenggelam. Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Warga Melihat Kenzie Dibonceng Naik Motor
Selama proses pencarian, Firda mendapatkan informasi dari seorang warga yang mengaku melihat Kenzie berboncengan dengan seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor. Awalnya, warga tersebut mengira perempuan itu adalah anggota keluarga mereka, sehingga tidak langsung mencegahnya.
“Kadang manusia lebih kejam daripada iblis, saya mikir anak saya diapa-apain saat itu,” ujar Firda.
Menurut pengakuan Firda, ciri-ciri perempuan itu adalah memakai baju tidur dan mengendarai motor Scoopy warna krem. Informasi ini memberikan harapan baru bagi Firda, mengingat kasus penculikan Bilqis di Makassar akhirnya berhasil terungkap dan ditemukan di Jambi.
“Kan lagi viral penculikan Bilqis, Pak. Dan lokasi ditemukannya juga di Merangin, tidak jauh dari tempat kami. Semoga juga bisa dicari anak kami,” katanya.
Firda menyatakan bahwa ia sudah tidak tahu cara lain untuk menemukan Kenzie. Ia berharap media dan publik dapat membantu dengan memviralkan kasus ini.
“Pak media, tolong bantu diviralkan. Sekarang kalau tidak viral, kan tidak terungkap,” ucapnya.
Laporan ke Polisi Tidak Berhasil
Setelah anaknya hilang, Azwani melaporkan kehilangan Kenzie kepada Polres Bungo. Namun, hingga dua tahun lamanya, tidak ada perkembangan yang signifikan.
“Aku sudah laporkan ke polisi, tapi sampai saat ini tidak ada hasil,” kata Azwani.
Firda menjelaskan ciri-ciri Kenzie, seperti memiliki uyeng-uyeng di kepala, dagu belah, serta kepala yang sedikit lebih tipis di sebelah kanan. Hal ini penting untuk membantu proses pencarian.
Polisi Bentuk Tim Khusus
Meski Kenzie hilang sejak tiga tahun lalu, polisi baru saja membentuk tim khusus untuk mencari keberadaannya. Tim ini terdiri dari empat kesatuan, yaitu Polres Bungo, Polres Tebo, Polres Sarolangun, dan Polres Merangin.
“Kami hari ini membentuk tim khusus gabungan dengan melibatkan Polres Merangin, Sarolangun, dan Tebo, dan pencarian dimulai hari ini,” jelas Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.
Tim khusus ini diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal dalam mencari keberadaan Kenzie. Proses penyelidikan akan dilakukan secara detail mengingat kasus ini termasuk dalam kategori kasus lama.
