Pantjoran PIK: Surga Kuliner Ikonik di Jakarta Utara

goodside
4 Min Read

Pantjoran PIK telah menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang sangat populer dan wajib dikunjungi di Jakarta Utara. Tempat ini menawarkan pengalaman unik dengan menggabungkan cita rasa kuliner legendaris dan nuansa arsitektur Pecinan klasik yang sangat kental dan Instagramable.

Pantjoran PIK dibangun di atas lahan seluas 5.300 meter persegi dengan konsep “Chinatown” modern. Begitu masuk ke dalam, pengunjung akan langsung disambut oleh suasana yang seolah membawa Anda ke negeri tirai bambu atau kawasan Pecinan tempo dulu. Dominasi warna merah, emas, dan ornamen lampion menghiasi setiap sudut. Terdapat Gapura Ikonik sebagai pintu masuk, lukisan mural yang menceritakan sejarah, dan yang paling mencuri perhatian adalah Pagoda megah yang sering menjadi latar foto favorit.

Selain arsitekturnya, Pantjoran PIK juga memiliki banyak spot cantik lainnya, termasuk patung Dewi Kwan Im, hingga lorong-lorong dengan hiasan lampion yang gemerlap indah saat malam hari. Secara berkala, terutama saat perayaan besar seperti Imlek, Pantjoran PIK menampilkan pertunjukan budaya Tionghoa seperti Barongsai dan tarian tradisional, menambah semarak suasana.

Daya Tarik Utama: Kulinernya yang Beragam

Daya tarik utama Pantjoran PIK tentu saja adalah kulinernya. Dengan lebih dari 80 tenant, tempat ini menyajikan perpaduan kuliner khas Tionghoa, hidangan legendaris, dan makanan kekinian dari berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa tenant legendaris yang sebelumnya hanya bisa ditemukan di kawasan Pecinan lama, seperti:

  • Kopi Es Tak Kie: Kopi legendaris yang sudah berdiri sejak 1927. Rasanya yang khas dan otentik menjadikannya minuman penyegar wajib.
  • Wong Fu Kie: Terkenal dengan Mun Kiaw Mien (mie dengan kuah kental khas) dan hidangan Chinese Food otentik lainnya.
  • Ci Cong Fan Pluit Sakti: Jajanan khas Tionghoa berupa gulungan tepung beras yang disajikan dengan saus manis atau asin.
  • Pisang Goreng Madu Bu Nanik: Kudapan manis yang populer dengan rasa madu khasnya.
  • Nasi Campur & Kari ASAN 333: Pilihan non-halal yang populer di kalangan pengunjung.
  • Soto Udang Medan Akwang: Menawarkan kelezatan soto dengan cita rasa khas Medan.

Keunggulan: Pemisahan Makanan Halal dan Non-Halal

Salah satu keunggulan Pantjoran PIK adalah adanya pemisahan atau penanda yang jelas untuk makanan Halal dan Non-Halal. Ini membuat semua pengunjung, termasuk Muslim, dapat berwisata kuliner dengan nyaman.

Berikut beberapa rekomendasi makanan halal:

  • Cakwe Katong
  • Gado-gado Petojo
  • Nasi Lemak Ponggol (berasal dari Singapura)
  • Namy House Vegetarian

Aneka Ragam Menu yang Bisa Dinikmati

Selain masakan Tionghoa, Anda juga dapat menemukan hidangan Nusantara (seperti Nasi Bakar, Lumpia Semarang), seafood, hingga jajanan seperti Takoyaki dan Gyoza. Setiap pengunjung pasti akan menemukan sesuatu yang sesuai dengan selera mereka.

Waktu Operasional dan Tips Berkunjung

Umumnya Pantjoran PIK buka setiap hari, mulai dari pagi (sekitar pukul 07.00 WIB) hingga malam hari (sekitar pukul 23.00 WIB). Beberapa tenant bahkan buka lebih awal untuk sarapan.

Jika ingin menikmati suasana yang paling indah, rencanakan kunjungan Anda pada sore hari menjelang malam untuk menikmati gemerlap lampion yang cantik. Pantjoran PIK adalah paket lengkap bagi para pencinta kuliner yang ingin berburu hidangan lezat sambil menikmati suasana arsitektur yang megah dan memorable.




Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment