Musikal “Perahu Kertas” kini hadir kembali di panggung dengan mengangkat kisah yang telah melekat di hati banyak orang. Dibintangi oleh Kugy dan Keenan, dua remaja yang terjebak dalam dunia imajinasi mereka sendiri, pertunjukan ini akan menjadi pengalaman baru bagi penonton. Dalam proses pembuatannya, Trinity Entertainment Network bekerja sama dengan Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST) dan Indonesia Kaya untuk menghadirkan kisah yang penuh makna ini.
Tantangan dalam Mengadaptasi Lagu
Salah satu tantangan utama dalam membuat musikal ini adalah bagaimana mengadaptasi lagu-lagu dari film “Perahu Kertas” (2012). Komposer musik, Ifa Fachir, menjelaskan bahwa lima lagu dari original soundtrack (OST) film tersebut menjadi fondasi utama. Namun, tidak semua lagu bisa langsung masuk ke dalam cerita.
“Empat lagu kami adaptasi ke dalam cerita, sementara satu lagu tidak memiliki ruang dalam narasi,” ujar Ifa. Ia juga menyebut bahwa beberapa lagu akan disisipkan sebagai easter egg dalam cerita.
Simhala Avadana, komposer lainnya, menambahkan bahwa total lagu yang akan ditampilkan mencapai 22 lagu, termasuk lima OST asli dari film. Menurutnya, lagu-lagu dalam “Perahu Kertas” sangat dalam dan membutuhkan pendekatan khusus agar sesuai dengan alur cerita.
Membawa Imajinasi ke Dunia Nyata
Sutradara dan koreografer, Venytha Yoshiantini, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar adalah menghidupkan kembali karakter Kugy dan Keenan. Ia menjelaskan bahwa perpaduan antara ruang dan tempo menjadi penting dalam menampilkan kisah ini.
“Saya tertarik dengan POV (point of view) yang menunjukkan perpaduan antara dunia imajinasi dan realita,” katanya. Ia juga memberikan metafora dari dialog dalam cerita: “Jadi kamu berputar jadi orang lain dulu sebelum jadi diri sendiri?”
Pertanyaan ini kemudian dijadikan dasar dalam koreografi, di mana tokoh-tokoh saling bertemu namun tidak sepenuhnya bersatu.
Dee Lestari: Karya yang Cocok untuk Musikal
Dee Lestari, penulis asli kisah “Perahu Kertas”, merasa bahwa karyanya sangat cocok untuk diangkat menjadi musikal. Menurutnya, cerita ini memiliki kompleksitas yang menarik dan melibatkan berbagai generasi, mulai dari anak muda hingga orangtua.
“Ada fungsi mentorship, relationship, dan friendship dalam cerita ini,” ujarnya. Dee juga mengakui bahwa ia sudah melihat potensi musikal ini sejak karyanya diadaptasi menjadi film. Ia berharap musikal ini dapat menyentuh lebih banyak orang melalui kombinasi drama dan musik.


Jadwal Pertunjukan dan Cara Membeli Tiket
Untuk informasi lebih lanjut tentang jadwal pertunjukan dan cara membeli tiket, Anda dapat mengunjungi situs resmi atau platform penjualan tiket yang terpercaya. Selain itu, lirik dan chord lagu “Perahu Kertas” yang dinyanyikan oleh Maudy Ayunda juga tersedia untuk dinikmati.
