Di sebuah warung kecil yang terletak di kawasan perkampungan, Tomi (31) sedang sibuk mengguyurkan kuah santan kental ke beberapa piring yang sudah diberi potongan kupat. Ia lalu menambahkan semur dan kerupuk. Satu porsi kupat jadi, yang kemudian disajikan dengan menu pendamping seperti daging blengong goreng, sate daging semur blengong, sate kikil, dan sate balungan blengong kepada pembeli.
Makanan ini dikenal dengan nama Kupat Blengong Pak Casir, yang merupakan makanan khas dari wilayah Tegal. Warung ini telah beroperasi selama 40 tahun sejak 1985, dan kini dijalankan oleh Tomi sebagai generasi kedua setelah orangtuanya, Casir dan Kartini.
Lokasi warung ini berada di Jalan Sultan Hasanudin RT 02 RW 04, Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal. Meskipun berada di lingkungan yang sepi dan dekat dengan persawahan, warung ini tetap ramai dikunjungi oleh banyak pembeli, termasuk dari luar kota.
Tomi mengatakan bahwa usaha ini sudah ada sejak ia lahir, dan menjadi warisan keluarga yang turun-temurun. “Saya hanya melanjutkan usaha orang tua saya,” ujarnya.
Pada hari biasa, Tomi bisa menjual antara 60 hingga 70 porsi kupat, dengan tiga ekor blengong yang digunakan. Sedangkan pada hari libur, jumlahnya bisa mencapai 100 porsi.
Harga menu di warung ini cukup terjangkau. Kupat dibanderol Rp 7.000, daging blengong goreng Rp 15 ribu, sate kikil Rp 3.000, sate balung Rp 3.000, dan sate daging campur Rp 5.000. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 22.30 WIB.
Rasa yang Berbeda dan Khas
Yang membedakan Kupat Blengong Pak Casir dari yang lain adalah kuah dan semurnya yang kental. Semua bahan diolah dengan resep keluarga yang tidak pernah berubah. “Dari segi rasa dan bumbu tetap sama,” kata Tomi.
Salah satu pelanggan setia, Ary Budi Wibowo, sering mengunjungi warung ini dua minggu sekali. Menurutnya, rasa kupat dan olahan daging blengong di sini sangat berbeda dari yang lain. “Rasanya lebih gurih dan kuahnya lembut,” ujarnya.
Ary juga menyebut bahwa kuah dari Kupat Blengong Pak Casir lebih kental dibandingkan dengan yang biasa ditemui. “Biasanya kupat blengong agak encer, tapi di sini lebih kental dan rasanya kuat,” tambahnya.
Selain itu, sate balungan blengong dan daging blengong goreng yang ukurannya besar-besar juga menjadi favorit Ary. “Saya sering nongkrong di sini. Kalau ada tamu biasanya saya ajak ke sini,” ujarnya.
Menu yang Membuat Warung Ini Tetap Ramai
Warung ini tidak hanya dikenal karena rasa yang khas, tetapi juga karena keberadaannya yang unik. Meski berada di lokasi yang sepi, Kupat Blengong Pak Casir tetap menjadi tujuan bagi para pecinta kuliner khas Tegal.
Tomi dan keluarganya terus menjaga kualitas dan cita rasa yang sudah ada sejak dulu. Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang autentik, warung ini menjadi salah satu destinasi kuliner yang patut dicoba oleh siapa saja yang berkunjung ke Tegal.
