Alur Cerita Netflix The Great Flood: Film Bencana Korea Terbaru yang Mengaduk Emosi dan Logika

goodside
3 Min Read

Netflix secara resmi merilis film original terbarunya, The Great Flood (judul asli: Daehongsu), pada 19 Desember 2025. Mahakarya fiksi ilmiah bencana asal Korea Selatan ini langsung mencuri perhatian penonton global dan memuncaki daftar tontonan terpopuler di berbagai negara. Disutradarai oleh Kim Byung-woo, film ini tidak hanya menawarkan ketegangan bertahan hidup di tengah kiamat air, tetapi juga menyisipkan narasi kompleks tentang kecerdasan buatan (AI) dan manipulasi memori manusia.

Dibintangi oleh aktris berbakat Kim Da-mi dan aktor karismatik Park Hae-soo, The Great Flood mengambil latar waktu di hari terakhir bumi saat banjir bandang dahsyat melanda seluruh planet. Fokus utama cerita berada pada perjuangan hidup mati di dalam sebuah apartemen yang perlahan tenggelam, yang ternyata menyimpan rahasia besar di balik bencana global tersebut.

Terjebak di Antara Air dan Memori

Alur cerita berpusat pada Anna (Kim Da-mi), seorang peneliti AI jenius yang terbangun di apartemennya yang sudah setengah terendam air. Di tengah keputusasaan saat oksigen mulai menipis dan struktur bangunan mulai runtuh, muncul Hee-jo (Park Hae-soo), seorang petugas tim penyelamat sumber daya manusia yang mempertaruhkan nyawa untuk menarik Anna dari jebakan maut tersebut.

Namun, seiring air yang terus naik, penonton menyadari bahwa film ini bukan sekadar film bencana biasa. Apartemen tempat Anna terjebak ternyata merupakan lokasi eksperimen rahasia terkait “Emotion Engine”, sebuah teknologi AI yang mampu menyimpan dan mensimulasikan memori manusia. Ketegangan memuncak ketika Anna mulai mengalami dejavu yang aneh, menyadari bahwa kejadian penyelamatan yang dialaminya tampak berulang-ulang dalam sebuah siklus yang membingungkan.

Eksperimen di Ambang Kiamat

Konflik batin dan eksternal pun bersatu. Hee-jo, yang awalnya tampak sebagai penyelamat heroik, perlahan menunjukkan motif yang ambigu. Apakah ia benar-benar datang untuk menyelamatkan Anna, atau ia dikirim oleh korporasi untuk mengamankan data AI yang tertanam dalam kesadaran Anna sebelum gedung itu sepenuhnya tenggelam?

Teknik penyutradaraan Kim Byung-woo berhasil menciptakan suasana klaustrofobik yang mencekam. Visual efek yang menampilkan air yang merembes masuk ke setiap celah gedung memberikan tekanan psikologis bagi penonton. Puncaknya, film ini menantang logika penonton untuk membedakan mana realitas fisik dan mana simulasi memori yang diciptakan oleh AI di saat-saat terakhir kehidupan manusia.

Sambutan Global

The Great Flood menandai kolaborasi besar kesekian kalinya antara sineas Korea Selatan dengan Netflix dalam genre fiksi ilmiah. Hingga hari ini, film tersebut telah memicu diskusi luas di media sosial, terutama mengenai penjelasan ending-nya yang dianggap jenius namun menantang. Dengan performa akting Kim Da-mi yang emosional dan visual yang memukau, film ini diprediksi akan menjadi salah satu film bencana paling ikonik tahun ini.

Share This Article
Leave a Comment