Band asal Kota Palangka Raya, Cocaphony, berhasil menjadi juara pertama dalam ajang Parade Musik Tahun Baru Kalteng Berkah 2025. Meski baru terbentuk sekitar tiga minggu lalu, band yang digawangi oleh musisi muda lokal ini menunjukkan penampilan yang memukau dan memperlihatkan bakat yang luar biasa.
Vokalis dari band Cocaphony, Jarot, mengungkapkan bahwa band ini dibentuk secara spontan karena adanya acara festival tersebut. “Nama band kami Cocaphony, berasal dari Palangka Raya. Band ini baru terbentuk sekitar tiga minggu lalu. Karena ada event dan festival ini, akhirnya kami sepakat membentuk band,” ujarnya setelah menerima penghargaan pada malam Sabtu (13/12/2025).
Cocaphony mengusung genre indie alternative rock dengan karakter musik yang energik. Dalam penampilannya, mereka membawakan lagu lama berjudul “Kujemu” milik Koes Plus, yang diaransemen dengan sentuhan khas mereka sendiri. Penampilan ini mendapat apresiasi tinggi dari para penonton dan juri.
“Puji Tuhan, kami tidak menyangka bisa sampai di titik ini. Dari juara satu ini, kami semakin termotivasi untuk membentuk band ini lebih solid lagi,” kata Jarot. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada penyelenggara acara yang dinilainya sebagai ruang penting bagi musisi lokal untuk berekspresi.
“Acara seperti ini sangat mendukung anak-anak lokal di Palangka Raya untuk menyalurkan talenta. Harapannya kegiatan ini bisa terus ada setiap tahun,” tambahnya. Jarot juga memberikan pesan kepada para musisi muda, khususnya di Kalimantan Tengah, agar tidak ragu berkarya.
“Jangan takut untuk berkarya. Keluarkan saja apa yang ada di isi kepala sampai akhirnya bisa mencapai titik kepuasan kalian sendiri,” ujar Jarot. Semangat berkarya ini sejalan dengan visi TVRI yang ingin mengangkat potensi musik lokal hingga tingkat nasional.
Kepala Stasiun LPP TVRI Kalteng, Holil Azmi, menjelaskan bahwa acara ini digelar untuk mengangkat potensi musik lokal hingga tingkat nasional. “Kami senang malam ini TVRI bisa bersinergi dengan musisi, tidak hanya dari Kalteng tapi juga provinsi lain. Tujuannya, potensi musik Kalteng tidak hanya lokal tapi bisa dikenal nasional,” katanya.
Holil menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi TVRI untuk memperkuat ekosistem musik lokal dan membuka peluang musisi menembus industri musik yang lebih luas. “Potensi musik Kalimantan Tengah sangat kuat, terutama yang memadukan unsur populer dan etnik. Harapannya, karya musisi Kalteng bisa menembus pasar nasional dan mendorong generasi muda terus berkarya,” pungkasnya.
Genre dan Gaya Musik Cocaphony
Cocaphony memiliki gaya musik yang khas dengan menggabungkan elemen indie alternative rock. Mereka menampilkan lagu-lagu yang penuh energi dan kreatif. Salah satu lagu yang mereka bawakan adalah “Kujemu” yang diaransemen ulang dengan sentuhan unik mereka. Hal ini menunjukkan kemampuan mereka dalam mengadaptasi musik tradisional dengan gaya modern.
- Penampilan mereka selama parade musik menunjukkan ketangguhan dan profesionalisme.
- Lagu-lagu yang mereka bawakan mencerminkan perpaduan antara musik populer dan etnik.
- Energi yang ditunjukkan oleh anggota band menambah daya tarik penampilan mereka.
Pesan untuk Musisi Muda
Jarot memberikan pesan yang sangat inspiratif bagi para musisi muda. Ia mengajak mereka untuk tidak takut bereksplorasi dan berkarya. “Jangan takut untuk berkarya. Keluarkan saja apa yang ada di isi kepala sampai akhirnya bisa mencapai titik kepuasan kalian sendiri,” ujarnya. Pesan ini menjadi motivasi bagi banyak musisi muda yang ingin mengejar impian mereka.
Peran TVRI dalam Pengembangan Musik Lokal
TVRI memiliki peran penting dalam mempromosikan musik lokal hingga tingkat nasional. Acara seperti Parade Musik Tahun Baru Kalteng Berkah 2025 menjadi wadah bagi musisi untuk menunjukkan bakat mereka. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana untuk membangun kolaborasi antara musisi dari berbagai daerah.
- TVRI bekerja sama dengan musisi dari berbagai provinsi.
- Acara ini bertujuan untuk meningkatkan popularitas musik lokal.
- Terdapat harapan bahwa karya-karya musisi Kalteng dapat diterima di pasar nasional.
