FFI 2025: Mengapa Film Jumbo Masuk Nominasi Non Animasi?

goodside
3 Min Read

Kehadiran film Jumbo dalam daftar nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2025 menimbulkan perdebatan di media sosial. Film yang berformat animasi ini berhasil masuk ke dua kategori sekaligus, yaitu Film Cerita Panjang Terbaik dan Film Animasi Panjang Terbaik. Hal ini menarik perhatian karena biasanya film animasi jarang masuk ke kategori non-animasi seperti Sutradara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Penulis Skenario Asli Terbaik.

Tidak hanya itu, tim produksi Jumbo juga muncul dalam kategori-kategori yang umumnya diisi oleh film live action. Hal ini memicu pertanyaan mengapa Jumbo bisa masuk kategori non-animasi. Berikut penjelasan dari pihak FFI.

Kenapa Jumbo Bisa Masuk Nominasi Non-Animasi?

Menurut Ketua Bidang Penjurian FFI, Budi Irawanto, ada perbedaan antara animasi dengan live action. Meskipun demikian, kedua jenis film ini sama-sama dipandu oleh visi sutradara. Dalam hal elemen musik, suara, dan narasi, baik film animasi maupun live action tetap diarahkan oleh sutradara.

“Sebenarnya dari sisi cerita dan penyutradaraan, itu sama. Di film live action pun, elemen-elemen tersebut dikerjakan oleh visi seorang sutradara,” ujar Budi Irawanto dalam konferensi pers pada Rabu (12/11/2025).

Keputusan dari Diskusi dengan AINAKI dan Asosiasi Profesi

Pihak FFI tidak memasukkan Jumbo ke kategori non-animasi secara sembarangan. Budi Irawanto menjelaskan bahwa keputusan ini lahir dari hasil diskusi antara Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) dan berbagai asosiasi profesi.

“Kita melihat bahwa di elemen-elemen seperti cerita, penyutradaraan, musik, dan lagu tema, menurut proses diskusi kita antara AINAKI dan asosiasi profesi, itu bisa kita justifikasi,” tambah Budi.

Tanggapan Budi Irawanto terkait Ucapan Christine Hakim

Di sisi lain, sebelumnya Christine Hakim menyampaikan rasa herannya atas gagalnya Reza Rahadian masuk nominasi Sutradara Terbaik lewat film Pangku. Ia menyampaikan komentarnya dalam momen gala premiere film tersebut pada Rabu (29/10/2025).

Budi Irawanto menjawab, “Tentu saja, Bu Christine bisa punya opini yang berbeda, ya. Itu pasti, kita bisa berdebat panjang tentang itu.”

Penghargaan Piala Antemas untuk Jumbo

Meski ada perdebatan, Jumbo sudah dipastikan membawa pulang satu penghargaan, yaitu Piala Antemas. Penghargaan khusus FFI ini diberikan kepada film dengan jumlah penonton terbanyak di bioskop. Hingga turun layar, film garapan Ryan Adriandhy tersebut sukses meraih 10.073.332 penonton.

Film Jumbo menjadi bukti bahwa animasi tidak hanya bisa dinikmati di kategori khusus, tetapi juga mampu bersaing di kategori utama. Ini menunjukkan perkembangan pesat industri perfilman Indonesia, khususnya dalam dunia animasi.

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment