Di era digital saat ini, banyak orang merasa perlu membagikan hampai sebagian besar hal-hal dalam kehidupan mereka. Mulai dari masalah pribadi, hubungan, hingga rencana masa depan. Namun, kebiasaan oversharing atau terlalu banyak bercerita ternyata bisa membawa dampak yang tidak selalu baik.
Kadang, hal yang kamu ceritakan dengan niat terbuka justru menjadi bahan omongan di belakang. Orang yang mendengarkan bisa saja membicarakan kembali kisahmu dengan versi yang berbeda. Akhirnya, bukan dukungan yang kamu dapat, tapi justru penilaian dan gosip yang tidak perlu.
Selain itu, bercerita terlalu banyak juga bisa membuat kamu lelah secara emosional. Bukannya merasa lega, kamu malah sibuk menjelaskan diri agar tidak disalahpahami. Padahal, tidak semua orang mampu memahami perasaan dan sudut pandangmu dengan benar.
Menyimpan Sebagian Hal untuk Diri Sendiri
Ada kalanya, apa yang kamu ceritakan justru membuat rencanamu sulit terwujud. Terlalu banyak komentar dari orang lain bisa menurunkan semangat, bahkan membuatmu ragu pada dirimu sendiri. Itulah kenapa penting untuk menyimpan sebagian hal hanya untuk dirimu sendiri.
Lebih buruk lagi, informasi pribadi yang kamu bagikan bisa digunakan orang lain untuk menjatuhkanmu. Mungkin bukan sekarang, tapi di waktu yang tak terduga, kata-katamu sendiri bisa jadi senjata yang melukai balik. Karena itu, bijaklah dalam memilih siapa dan kapan kamu berbagi cerita.
Bercerita Jangan Berlebihan
Bercerita memang bisa membuat hati terasa ringan, tapi kalau dilakukan berlebihan justru menambah beban pikiran. Kamu mungkin jadi overthinking, mempertanyakan apakah yang kamu bagikan salah atau tidak. Akibatnya, bukannya tenang, kamu malah makin stres.
Menjaga privasi bukan berarti menutup diri dari dunia. Artinya, kamu tahu batas antara hal yang perlu dibagikan dan yang sebaiknya disimpan untuk diri sendiri. Kadang, cukup Tuhan dan dirimu saja yang tahu itu sudah cukup menenangkan.
Pertimbangkan Efek Sebelum Berbagi Cerita
Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk curhat panjang di media sosial atau ke teman, pikirkan dulu efeknya. Apakah itu benar-benar membantu atau malah memperumit keadaan? Karena pada akhirnya, tidak semua hal harus diceritakan untuk bisa disembuhkan.
