JAFF 2025 Tampilkan 8 Film Pendek Eksperimental

goodside
3 Min Read

Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025, yang akan berlangsung selama delapan hari dari tanggal 29 November hingga 6 Desember mendatang, akan menghadirkan program khusus bertajuk Transcendence. Program ini menawarkan penayangan delapan film pendek dengan genre eksperimental. Film-film tersebut mencerminkan kekayaan narasi dan kreativitas para sutradara yang terlibat.

Daftar Film Pendek yang Akan Diputar

Beberapa film yang akan ditampilkan dalam program Transcendence antara lain:
A Metamorphosis karya Lin Htet Aung
As a Bird That Briefly Perches oleh Dorothy Cheung
Last May in Theaters karya Arief Budiman
Refrigerator Hum oleh Jade Wong
Series of Actions karya Chanasorn Chaikitiporn
Singaporeans on the Kamo River oleh Seth Cheong
We Were the Scenery oleh Christopher Radcliff
Xiaogao Gonna Die Lonely oleh Junyan Gao

Setiap film memiliki ciri khas yang memperkaya pengalaman penonton. Mereka membawa berbagai perspektif dan gaya penyampaian cerita yang unik.

Pandangan Direktur Program JAFF 2025

Alexander Matius, direktur program JAFF 2025, menjelaskan bahwa program Transcendence muncul dari pemikiran bahwa film pendek semakin eksploratif dalam hal narasi, bukan hanya mediumnya. Ia menyatakan bahwa dulu, film pendek lebih liar dan sering memainkan setting ruangan yang sempit. Namun, saat ini, akses untuk menonton film pendek menjadi lebih sulit karena biasanya harus menunggu festival.

Menurut Matius, para sineas sering kali membuat film dengan narasi yang dianggap hanya diterima dan ditayangkan di festival. Hal ini dinilai sebagai langkah yang keliru. Ia menekankan bahwa JAFF tidak memiliki bentuk yang tetap, karena hal itu bisa mengerdilkan cerita yang ingin disampaikan oleh sutradara.

Proses Kurasi Film Pendek

Dalam mengkurasi film-film pendek yang akan diputar setiap tahun, Matius menjelaskan bahwa selalu melalui diskusi keseluruhan film. Bukan hanya dari segi narasi atau bentuk saja. “Biasanya kami diskusikan adalah kadang-kadang ada bentuk yang sama, mana yang mau dipilih. Jangan sampai kesannya film dipilih karena ceritanya tentang hal tertentu, justru kami menghindari itu juga,” katanya.

Kompetisi Film Pendek dalam Program Light of Asia

Selain program Transcendence, JAFF 2025 juga akan kembali menggelar kompetisi film pendek dalam program Light of Asia. Sebanyak 17 film akan bersaing untuk meraih Blencong Awards. Selain itu, dalam program Asian Perspectives, sebanyak 22 film panjang dan 27 film pendek akan tayang.

Program Emerging juga akan memutarkan film-film pendek Indonesia karya sutradara-sutradara baru yang berpotensi. Ini menjadi wadah bagi para sineas muda untuk menunjukkan bakat mereka.

Dengan berbagai program dan kompetisi yang disajikan, JAFF 2025 diharapkan dapat memberikan pengalaman menonton yang bervariasi dan menarik bagi para penonton. Festival ini tidak hanya menjadi ajang pameran film, tetapi juga tempat berkumpulnya para sineas dan pecinta film untuk saling berbagi dan belajar.

Share This Article
Leave a Comment