Jogja International Heritage Walk 2025 Melewati Dua Desa Wisata Sleman

goodside
3 Min Read


Jogja International Heritage Walk (JIHW) 2025 akan kembali digelar pada 15 hingga 16 November 2025. Event yang memasuki tahun ke-14 ini akan diadakan dengan rute di dua desa wisata Kabupaten Sleman, Yogyakarta, yaitu Desa Sumberharjo Kecamatan Prambanan dan Desa Wukirsari, Cangkringan. Tahun ini, lebih dari 2.000 peserta baik dalam maupun luar negeri telah mendaftar untuk mengikuti acara tersebut.

Dalam dua hari penyelenggaraan, JIHW 2025 mengusung konsep dan tema yang berbeda untuk memberikan pengalaman menarik bagi para peserta dalam format sport tourism. Pada hari pertama, peserta akan diajak berjalan kaki melintasi Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, yang berdekatan dengan Candi Prambanan. Tema yang diusung adalah Fun Walking: Sporty and Colorfull. Peserta akan menikmati suasana pagi yang ceria dan penuh energi sambil melakukan aktivitas jalan kaki yang sehat dan membangkitkan semangat kebersamaan.

Pada hari kedua, tema yang diangkat adalah Village Walking, di mana peserta akan menjelajahi keindahan tersembunyi Desa Wukirsari, Cangkringan, yang berada di lereng Gunung Merapi. Peserta akan diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat budaya, kerajinan, dan kehidupan masyarakat lokal yang menjadi bagian dari kekayaan warisan Yogyakarta.

Fitriani Kuroda, salah satu penyelenggara JIHW, menyampaikan bahwa gelaran tahun ini memiliki makna tersendiri karena berbarengan dengan perhelatan International Marching League (IML) yang akan dihadiri delegasi dari 18 negara anggota. Pertemuan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan walking tourism dunia.

Dua Lisensi Internasional

Event Jogja International Heritage Walk berhasil meraih dua lisensi internasional dari International Marching League (IML) yang berbasis di Belanda dan Internationaler Volkssportverband (IVV) dari Jerman. Dengan lisensi tersebut, Yogyakarta menjadi perwakilan pertama di Asia Tenggara yang mampu mendapatkan dua lisensi ini.

“Standar jarak tempuh minimal 40 km dalam dua hari dapat diakses oleh peserta,” ujar Fitriani. Namun, event ini juga menawarkan kategori jarak 7 km dan 10 km atau fun walk yang lebih ringan.

Kepala Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman, Koes Indarto, memprediksi bahwa JIHW 2025 akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. “Perkiraan perputaran uang selama event berlangsung bisa mencapai lebih dari Rp 25 miliar hanya untuk kebutuhan hotel saja,” katanya.

Berikut beberapa hal yang membuat JIHW 2025 layak diikuti:

  • Tema yang Menarik: Setiap hari membawa tema yang berbeda, mulai dari Fun Walking hingga Village Walking, yang memungkinkan peserta merasakan berbagai pengalaman.
  • Lokasi yang Unik: Rute di dua desa wisata Sleman, yaitu Desa Sumberharjo dan Desa Wukirsari, yang kaya akan budaya dan alam.
  • Keterlibatan Masyarakat Lokal: Peserta akan diberikan kesempatan untuk belajar lebih dekat tentang budaya dan kerajinan masyarakat setempat.
  • Dampak Ekonomi: Acara ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan daerah melalui pariwisata dan bisnis lokal.
  • Standar Internasional: Dengan lisensi dari IML dan IVV, JIHW 2025 menunjukkan bahwa acara ini memenuhi standar internasional dalam olahraga dan pariwisata.

 

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment