Penemuan Balita yang Diculik dan Dianggap Keluarga oleh Suku Anak Dalam
Penculikan seorang balita berusia 4 tahun bernama Bilqis dari Makassar menjadi perhatian besar masyarakat. Kejadian ini terjadi pada 2 November lalu, namun hanya dalam waktu kurang dari seminggu, Bilqis berhasil ditemukan kembali. Proses penjemputan Bilqis melibatkan kerja keras dan kolaborasi antara aparat kepolisian setempat dan pihak lainnya.
Proses Pencarian yang Dramatis
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah, menjelaskan bahwa pencarian Bilqis berlangsung dengan proses yang sangat dramatis. Hal ini karena Bilqis sudah dianggap sebagai anggota keluarga oleh Suku Anak Dalam yang membelinya dari penculik. Selain itu, ia juga telah berbaur dengan keluarga tersebut, sehingga memperumit proses pencarian.
Awalnya, penyelidikan dilakukan di Taman Pakui. Dari sana, petugas mendapatkan informasi melalui rekaman CCTV yang menjadi petunjuk penting. Berdasarkan data dari CCTV, polisi berhasil mengidentifikasi penculik yang memiliki inisial SY dan mengejar pelaku hingga ke Jawa Tengah (Jateng).
Pengungkapan Jejak Pelaku
Dari pengakuan SY, jejak pembelian Bilqis oleh seorang wanita dari Jakarta terungkap. Berdasarkan informasi tersebut, tim polisi langsung terbang ke Sukoharjo, Jateng, untuk menangkap pelaku. Setelah melakukan pemeriksaan, diketahui bahwa Bilqis telah dibawa ke Jambi.
Dari Sukoharjo, tim Polrestabes Makassar melanjutkan perjalanan ke Jambi. Mereka menempuh perjalanan selama 12 jam hingga mencapai wilayah Kerinci. Bantuan dari aparat kepolisian setempat sangat berarti, karena lokasi Bilqis berada di pedalaman dan pelosok Jambi.
Penangkapan Pelaku dan Negosiasi dengan Suku Anak Dalam
Di Kerinci, tim polisi berhasil mengamankan dua pelaku tambahan, yaitu MA dan AS. Berdasarkan keterangan para pelaku, Bilqis dijual kepada Suku Anak Dalam di wilayah Merangin. Oleh karena itu, tim kembali melanjutkan perjalanan dari Kerinci ke Merangin, yang memakan waktu sekitar 4 jam.
Proses negosiasi dengan warga Suku Anak Dalam tidak berjalan mudah. Polisi harus berdialog selama 2 malam penuh bersama tokoh adat setempat agar Bilqis bisa dikembalikan. Hal ini dilakukan karena Bilqis sudah dianggap sebagai anggota keluarga oleh suku tersebut.
Setelah dialog yang intensif, akhirnya Bilqis dapat dibawa pulang. Proses ini tidak hanya membutuhkan keberanian dan ketekunan dari aparat kepolisian, tetapi juga dukungan dari pihak-pihak terkait seperti Polda Jambi.
Kesimpulan
Keberhasilan penemuan Bilqis menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antar lembaga dan upaya yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Meskipun prosesnya cukup rumit, akhirnya Bilqis dapat kembali ke orang tuanya. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan dan melaporkan kejadian yang mencurigakan.
