Keajaiban Kota Bersejarah Hue di Vietnam

goodside
5 Min Read

Kota Hue, yang pernah menjadi ibu kota kekaisaran Vietnam, menyimpan pesona yang menyebar dari benteng kerajaan hingga pagoda di tepi sungai, serta senja yang indah di atas Sungai Perfume. Destinasi ini menjadi perpaduan sempurna antara kemegahan imperial, warisan budaya, dan daya tarik kontemporer yang masih hidup hingga kini.

Musim terbaik untuk berkunjung ke Kota Hue adalah dari akhir November hingga awal Februari, ketika pagi-pagi hari terasa sejuk dan ideal untuk berjalan kaki tanpa menghadapi kelembapan berlebih. Sementara itu, Maret hingga Mei merupakan masa yang ramai dengan festival-festival besar, termasuk Festival Hue yang diadakan setiap dua tahun sekali.

Untuk menjelajahi kota ini, disarankan membawa pakaian katun tipis dan sepatu yang nyaman agar bisa berjalan kaki lebih lama. Selain itu, pastikan juga membawa pakaian yang sopan jika ingin mengunjungi tempat-tempat suci. Jangan lupa membawa topi, tabir surya, dan botol air minum yang bisa digunakan kembali.

Untuk menuju Kota Hue, Anda dapat melalui Bandara Internasional Phu Bai, yang berjarak sekitar 15 kilometer di selatan kota. Dari sana, lanjutkan perjalanan dengan taksi atau layanan taksi online selama sekitar 35 menit. Pengunjung juga dapat naik kereta ke Hue melalui jalur Reunification Express, menggunakan bus umum, atau menyewa mobil pribadi dari bandara internasional di Da Nang, yang berjarak sekitar dua jam perjalanan.

Berikut ini beberapa objek wisata utama yang bisa dikunjungi di Kota Hue:

1. Kota Kekaisaran dan Purple Forbidden City

Salah satu daya tarik utama Kota Hue adalah Imperial City yang terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Benteng yang memiliki dinding luas ini pernah menjadi tempat tinggal para kaisar dan istana kerajaan Vietnam. Di dalamnya terdapat Purple Forbidden City, sebuah kota dalam kota yang dulunya menjadi benteng di dalam benteng. Hanya kaisar dan satu pelayan kepercayaannya yang boleh masuk ke area ini.

2. Pagoda Thien Mu

Pagoda tujuh tingkat yang dibangun pada tahun 1601 ini berdiri di tepi Sungai Perfume. Menara Phuoc Duyen segi delapan setinggi 21 meter menjadi simbol kedamaian yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Thieu Tri pada tahun 1844. Di sebelah kanan menara terdapat paviliun yang berisi prasasti berasal dari tahun 1715. Prasasti ini ditempatkan di punggung kura-kura marmer raksasa, simbol umur panjang. Di sebelah kiri menara terdapat paviliun bersisi enam lainnya, yang menaungi sebuah lonceng raksasa (tahun 1710), dengan berat 2.052 kilogram dan dapat terdengar dari jarak 10 kilometer. Wisatawan dapat mengunjungi pagoda ini tanpa biaya. Tapi usahakan tiba di pagi hari sebelum rombongan tur besar tiba.

3. Makam Kaisar Nguyen

Tempat yang menarik pengunjung lainnya adalah makam-makam Kaisar Nguyen, seperti Tu Duc, Minh Mang dan Khai Dinh, yang berlokasi di kedua tepi Sungai Perfume. Pengunjung dapat mempelajari dan mengagumi arsitekturnya, membaca tentang kehidupan, pemerintahan, dan kontribusi para kaisar. Selain itu, juga terdapat kisah salah satu periode sejarah paling penting di Vietnam, termasuk penyatuan nasional, penaklukan militer, dan dampak budaya kolonialisme Prancis.

4. Pagoda Tu Hieu

Terletak di hutan pinus, Pagoda Tu Hieu berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Hue, di jalan menuju makam Tu Duc. Pagoda ini dibangun pada tahun 1843 dan kemudian diambil alih oleh para kasim dari Benteng. Saat ini, 70 biksu tinggal di Tu Hieu; mereka menyambut pengunjung ke kuil kembar (satu didedikasikan untuk Cong Duc, yang lainnya untuk Buddha). Tu Hieu dikaitkan dengan guru Zen Thich Nhat Hanh, yang belajar di biara tersebut pada tahun 1940-an, tetapi hidup dalam pengasingan selama lebih dari 40 tahun dan baru diizinkan kembali ke Vietnam pada tahun 2005.

5. Jembatan Thanh Toan

Bagi pesepeda kasual dapat melintasi jalanan Hue dengan pemandangan pedesaan yang rimbun, lalu menuju Jembatan Thanh Toan. Jembatan penyeberangan beratap khas Jepang ini terletak di desa Thuy Thanh yang tenang, sekitar 7 kilometer di timur Hue. Kalau melanjutkan perjalanan ke utara beberapa ratus meter di Ð Ba Trieu hingga melihat petunjuk arah menuju Citadel Hotel. Belok kanan dan ikuti jalan tanah bergelombang sejauh 6 kilometer melewati desa-desa, sawah, dan beberapa pagoda.

 

Share This Article
Leave a Comment