Madrasah Progresif Fit & Feast 2K25: Sensasi Lari di Sawah dan Pelestarian Kuliner

goodside
3 Min Read

Fit & Feast Festival 2K25 menjadi acara yang menarik perhatian ribuan peserta. Acara ini digelar di Desa Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, dengan rute lari yang mengelilingi hamparan sawah yang menawarkan pengalaman unik bagi para peserta. Tidak hanya sekadar olahraga, festival ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan kuliner lokal dan memperkuat identitas budaya.

Rute Lari yang Unik dan Menyenangkan

Acara dimulai pada pukul 05.30 WIB dari halaman Madrasah Progresif Bumi Shalawat. Peserta diberikan pilihan lintasan sejauh 1 kilometer dan 5 kilometer. Meski cuaca mendung menghiasi langit, suasana tetap ramai karena peserta terus berlari melewati jalan antar desa yang dikelilingi oleh pemandangan sawah yang hijau.

Rute ini menjadi daya tarik utama festival tahun ini. Bagi sebagian peserta, jalan-jalan pedesaan memberikan kesempatan untuk melupakan rutinitas kota dan merasakan ketenangan alam. Selain itu, rute ini juga membantu menjaga karakteristik khas Sidoarjo yang masih terjaga.

Aktivitas Setelah Berlari

Setelah berlari, peserta disuguhkan dengan sesi zumba massal yang membuat suasana lebih semangat. Setelah itu, para peserta dapat menikmati hidangan khas Sidoarjo yaitu lontong kupang. Ribuan porsi disajikan, menunjukkan bahwa festival ini tidak hanya menyediakan aktivitas fisik tetapi juga menyajikan makanan tradisional yang lezat.

Cooking Demo oleh Chef Terkenal

Festival ini juga menghadirkan cooking demo oleh Syahril Lazuardi, finalis MasterChef Indonesia Season 10. Ia menampilkan olahan kuliner khas Sidoarjo seperti lontong kupang. Acara masak ini dibalut dengan pendekatan modern, sehingga menarik perhatian banyak peserta. Selain itu, penampilan grup musik ‘Klantink’ menambah keseruan acara dengan suasana yang santai dan menyenangkan.

Pendidikan Karakter dan Identitas Budaya

Madrasah Progresif Bumi Shalawat, yang dipimpin oleh KH. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), menjadikan festival ini sebagai bagian dari pendidikan karakter dan penguatan identitas budaya. Kepala MA Progresif, Ning Robiatul Adawiyah, menjelaskan bahwa Fit & Feast dirancang untuk mengintegrasikan nilai hidup sehat dengan kecintaan pada kuliner daerah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa olahraga tidak berdiri sendiri. Ada nilai budaya, edukasi, dan tradisi yang dapat kita rawat melalui aktivitas seperti ini,” ujarnya.

Ruang Pedesaan yang Tetap Penting

Acara yang berlangsung hingga pukul 09.45 WIB ini menjadi bukti bahwa ruang pedesaan masih memiliki peran penting sebagai ruang publik. Rute sawah Desa Lebo menjadi contoh bahwa kegiatan olahraga dapat dikemas lebih dekat dengan alam sekaligus mempromosikan identitas lokal Sidoarjo.

Dengan kombinasi olahraga, kuliner, dan budaya, Fit & Feast Festival 2K25 berhasil menciptakan pengalaman yang berbeda dan bermakna bagi para peserta. Acara ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tradisi lokal.

Share This Article
Leave a Comment