Di tengah langit yang gelap dan angin laut yang kencang, sebuah bangunan unik berdiri dengan tenang di atas keramba apung. Lokasinya tepat di depan dermaga Pulau Kelapa, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Dikelilingi oleh air laut yang jernih dan biru toska, bangunan ini menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dari yang biasanya ditemui di daerah pesisir.
Bangunan tersebut adalah Rumah Makan Seafood Pak Harun Kelapa Indah. Atapnya terbuat dari seng berwarna merah kusam, memberikan kesan klasik yang khas dari rumah makan pesisir. Di sekitarnya, terdapat jaring-jaring besar yang biasanya digunakan untuk budidaya ikan. Saat pengunjung melangkah di atas lantai kayu yang sedikit berderit, mereka akan disambut oleh pemandangan air yang sebening kaca.
Sejarah Berdirinya Rumah Makan Ini
Pemilik usaha, Haji Harun, mengaku bahwa rumah makan ini merupakan satu-satunya di Kepulauan Seribu yang berdiri di atas keramba apung. “Ya, memang cuma satu-satunya sih (di atas keramba apung). Yang namanya keramba apung, rumah makan, seafood. Itu aja sih uniknya,” ujarnya.
Rumah makan ini tidak lahir dari konsep bisnis modern, tetapi dari perjalanan panjang budidaya ikan sejak tahun 90-an. Harun bercerita bagaimana usahanya berubah arah setelah budidaya tak lagi menghasilkan. “Jadi pada akhirnya kita coba-coba untuk memasak. Alhamdulillah kita kenalkan sama tamu-tamu, sampai sekarang berjalan dengan baik,” katanya.

Menu yang Disajikan dan Pengunjung yang Datang
Kini, tamu-tamu yang datang bukan hanya wisatawan biasa. Kalangan pejabat, artis, hingga wisatawan mancanegara disebut pernah menyantap seafood di sini. “Bahkan dari artis-artis, dari negara-negara luar, Singapura, Malaysia, Thailand termasuk pejabat-pejabat juga sering makan dan rapat-rapat di sini,” tuturnya.
Menu favorit di rumah makan ini pun beragam, mulai dari kerapu lodi, kerapu macan, ikan somay, lobster, hingga udang vannamei. Semua bumbu merupakan hasil racikan tangan Harun sendiri. “Kita di sini menyiapkan masakan ini enggak terlalu rumit dengan bumbu. Yang penting rasa kan. Alhamdulillah diterima dengan baik sampai sekarang,” jelasnya.
Harga makanan di sini mengikuti jenis dan ukuran ikan yang dipilih pengunjung. “Lobster itu ada yang harga Rp2 juta, ada yang Rp1 juta, kerapu ada yang Rp350 ribu, Rp200 ribu udang panami, udang cakrek sekitar Rp100–150 ribu per porsi,” ungkapnya. Ada juga paket untuk lima orang dengan harga Rp400 ribu, sudah lengkap dengan ikan bakar, sayur, lalap, nasi, dan es teh manis.
Akses dan Pemesanan
Akses menuju rumah makan keramba apung ini cukup mudah. Bagi pengunjung yang datang dari arah Pulau Harapan maupun pulau lain di sekitar, pihaknya menyediakan fasilitas penjemputan kapal pulang pergi. Pengunjung disarankan melakukan booking jauh hari ataupun bisa datang spontan.
Meski sudah terkenal, Harun mengaku tidak pernah melakukan pemasaran di berbagai platform media sosial. Pengunjung yang datang kebanyakan hasil rekomendasi dari mulut ke mulut. “Kalau mereka datang satu kelompok kawan bawa lagi kawan. Sampai sekarang,” ungkapnya.
Perkembangan Usaha dan Harapan Masa Depan
Usaha yang seluruhnya terapung ini lama-lama berkembang mengikuti kenyamanan pengunjung. Harun ingin membuat area tancap lagi tepat di sisi depan keramba apungnya. “Insyaallah ke depan saya akan bangun lagi untuk yang tancapnya agar supaya lebih menyaman lagi untuk mereka (wisatawan) makan di sini,” pungkasnya.
