Pengamat Musik Balikpapan: Banyak Acara Nasional Tak Berdampak pada Musisi Lokal

goodside
3 Min Read

Kehadiran sejumlah musisi nasional dalam berbagai konser dan festival musik di Balikpapan ternyata memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan musik lokal di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan oleh Rendy, salah satu pengamat musik setempat kepada Goodside.

Menurut Rendy, industri hiburan di kota minyak masih berjalan di dua dunia yang berbeda. Di satu sisi, event organizer (EO) bergerak secara bisnis, sedangkan di sisi lain, musisi lokal memiliki perjalanan yang berbeda. Ia menilai bahwa kesadaran akan dunia musik di Balikpapan masih sangat rendah, kecuali bagi EO yang memang berasal dari skena musik. Namun, ia menyebut bahwa kondisi ini sangat jarang terjadi.

Rendy juga mengkritik pola pemilihan band pembuka di berbagai konser besar di Balikpapan. Banyak EO lebih memilih band reguler yang memainkan lagu-lagu populer ketimbang band yang membawakan karya orisinil mereka. Hal ini membuat banyak band lokal terjebak dalam lingkaran sempit pada gigs maupun festival lokal yang tidak terlalu tersorot.

“Kalaupun ada kesempatan tampil, biasanya karena kenalan. Jadi kurasinya sangat subjektif,” ujar Rendy. Menurutnya, rekomendasi teman sering kali menjadi alasan utama untuk tampil, bukan karena kualitas karya musisi tersebut.

Sayangnya, Hanya Jadi Waktu Menunggu

Selain itu, Rendy juga menyayangkan pola penyelenggaraan acara yang kerap menjadikan band lokal sebagai pengisi waktu menunggu sebelum musisi nasional tampil. Bahkan, mereka sering tampil saat penonton belum ramai.

“Coba lihat kalau ada festival besar, ada empat band nasional tampil, lalu empat band lokal main dari jam tiga sore. Siapa yang nonton? Enggak ada. Jadi cuma formalitas aja,” kata Rendy. Ia menilai bahwa moment kedatangan musisi besar seharusnya menjadi jembatan bagi band lokal untuk memperluas jaringan dan mendapatkan peluang berkarya semakin masif.

“Harusnya ada kesempatan kolaborasi, atau minimal link ke industri nasional,” tambahnya. Rendy juga menyoroti sebagian musisi lokal yang perlu meningkatkan keseriusan dalam membangun karier mereka. Menurutnya, banyak band lokal yang terlalu “haus panggung” tanpa diiringi strategi memperluas karya.

“Banyak band lokal yang banci tampil. Dibayar kecil enggak apa-apa, yang penting tampil di panggung besar. Tapi dari sisi pengembangan karya, minim usaha,” ujarnya dengan tegas.

Meski begitu, Rendy tetap meyakini bahwa musisi yang punya semangat akan terus bergerak. Bahkan, ada ataupun tak adanya jaringan hingga nasional, musisi tersebut akan terus melahirkan karya-karyanya.

“Mau ada artis nasional datang atau enggak, mereka tetap bikin karya. Karena kalau enggak ada yang manggil (manggung) ya bikin panggung sendiri, bikin event sendiri, sekarang kan platform digital juga terbuka lebar,” pungkasnya.

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment