Jika kamu sedang mencari hiburan untuk mengisi waktu luang, kini saatnya menonton film-film Indonesia yang tayang di Netflix pada bulan November 2025. Tidak hanya menawarkan cerita yang menarik, beberapa film ini juga menyajikan berbagai genre yang bisa memenuhi selera penonton. Berikut adalah daftar film Indonesia yang akan hadir di platform streaming tersebut.
Tak Ingin Usai di Sini
Film ini menceritakan tentang cinta sejati antara K dan Cream, sahabat sejak kecil. K ternyata memiliki perasaan khusus terhadap Cream, namun harus menghadapi fakta bahwa dirinya menderita kanker stadium akhir. Dengan kesadaran bahwa waktunya tidak lama lagi, K berusaha mencari pasangan bagi Cream agar tidak kesepian setelah ia tiada. Meskipun hal ini berarti ia harus merelakan cintanya terkubur.
Kitab Sijjin dan Illiyyin
Kehidupan Yuli penuh dengan penderitaan. Mulai dari ditinggal mati orang tua, kehilangan rumah, hingga dituduh selingkuh oleh keluarga tirinya. Dendam yang muncul membuatnya memutuskan untuk meminta bantuan dukun untuk memberikan santet yang mematikan. Ritual ini harus diselesaikan dalam waktu satu minggu. Jika gagal, konsekuensinya sangat mengerikan, baik bagi target maupun dirinya sendiri.
Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia
Aisha, seorang reporter televisi, memutuskan menjadi mualaf demi cintanya kepada Arif. Ia menyusul kekasihnya ke Ningxia, Tiongkok. Namun, ketika tiba di sana, Arif menghilang tanpa jejak. Dalam pencarian ini, Aisha dibantu oleh Mo, pria Tionghoa-Indonesia yang tinggal di sana. Pencarian ini bukan hanya fisik, tetapi juga tentang pencarian batin dan keimanan. Ketika Arif kembali, Aisha dihadapkan pada pilihan: tetap pada cinta lamanya atau membuka diri pada kedekatan baru yang membawa kedamaian.
Assalamualaikum Baitullah
Film ini diangkat dari novel karya Asma Nadia. Amira mengalami kehancuran hidup karena pengkhianatan dan kehilangan orang yang dicintainya. Ia pergi ke Makkah dan bertemu pria yang membantu memulihkan hatinya serta berdamai dengan masa lalu. Dari titik itu, ia bangkit melalui doa, dukungan komunitas perempuan, dan tekad untuk memulai hidup baru. Film ini menunjukkan bahwa luka bisa menjadi pintu menuju kebangkitan.
