Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten tengah merancang perubahan besar-besaran terhadap Taman Kuliner Mal Pelayanan Publik (MPP) yang akan diubah menjadi Creative Hub. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan pusat kreativitas yang dapat mewadahi anak muda, seniman, dan budayawan dalam berekspresi serta mengembangkan industri kreatif lokal.
Creative Hub ini akan menjadi salah satu program unggulan dari sepuluh prioritas Pemkab Klaten dalam lima tahun ke depan. Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, menjelaskan bahwa rencana ini diambil karena lokasi Taman Kuliner MPP dinilai belum optimal. Saat ini, kawasan tersebut cenderung sepi dengan banyak kios yang kosong dan aktivitas yang tidak terlihat dari jalan utama.
“Jadi, harapannya nanti kami bisa merenovasi dan memaksimalkan lokasi tersebut menjadi Creative Hub. Daripada membangun dari awal, lebih baik memanfaatkan yang sudah ada dan mengoptimalkan yang belum maksimal,” ujar Benny kepada Tribun Jogja.
Tahap Diskusi dan Perencanaan
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan bahwa rencana pembangunan Creative Hub masih dalam tahap diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Pihaknya sedang mengevaluasi kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk kawasan tersebut.
Beberapa hal yang dibahas meliputi:
- Pengembangan gedung kesenian
- Penyediaan ruang-ruang yang dapat dimanfaatkan oleh anak muda, seniman, dan budayawan untuk menampilkan kreasi mereka
- Desain ruang yang dapat digunakan untuk pertemuan, berekspresi, bekerja sama, dan menikmati kuliner
Selain itu, ada juga usulan untuk membangun skatepark di lokasi tersebut. “Nanti akan kami atur dan ukur,” kata Hamenang.
Lokasi Strategis dan Biaya Efisien
Hamenang menuturkan bahwa alasan utama memilih Taman Kuliner MPP sebagai lokasi Creative Hub adalah karena letaknya yang strategis di tengah kota. Selain itu, lokasi tersebut merupakan aset Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten, sehingga ketika direhabilitasi, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar dibandingkan membangun dari awal.
“Insyaallah tahun depan kami mulai. Untuk tahun ini (2025), kami fokus pada perencanaan DED-nya. Karena jika ingin membangun, harus diawali dengan DED (Detail Engineering Design) terlebih dahulu,” ujarnya.
Perubahan Lanskap Kawasan
Salah satu pembahasan dalam diskusi adalah mengubah lanskap kawasan agar dapat terlihat dari jalan raya. Saat ini, bagian depan Taman Kuliner MPP Klaten lebih tinggi dibandingkan bagian belakangnya, sehingga kegiatan yang diselenggarakan tidak tampak dari luar.
Pihaknya juga sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menggeser bundaran patung di Taman Kuliner MPP Klaten atau membangun panggung yang agak tertutup.
Visi dan Harapan
Hamenang berharap, Creative Hub nanti dapat mewadahi semua elemen, khususnya anak muda, agar dapat berkumpul, beradu argumen, berkegiatan, dan berdinamika bersama untuk menghasilkan hal-hal positif bagi Pemkab Klaten.
“Harapan kami, mereka merasa mendapat perhatian dari pemerintah karena hobi dan kegiatannya difasilitasi, sehingga mereka dapat bergerak menghasilkan hal-hal positif. Di sisi lain, kami juga akan berkolaborasi dengan seniman dan budayawan dengan menyediakan ruang berupa gedung kesenian. Semoga industri kreatif di Klaten semakin maju,” pungkasnya.
