Ruben Onsu, yang biasanya tampil di depan layar, kini memulai langkah baru dalam industri hiburan dengan menjadi produser eksekutif film “Nia”. Ini merupakan tantangan baru bagi pria yang dikenal sebagai presenter dan selebritas. Dalam wawancara terbaru, ia mengungkapkan bahwa keputusannya untuk bergabung di balik layar adalah langkah serius yang ingin ia jalani dengan lebih matang.
“Support aku pasti full, tapi dari sisi yang berbeda, dari belakang layar,” ujarnya saat berada di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025). Ia menekankan bahwa pesan utama dari film ini sangat kuat dan penting bagi banyak orang.
Ruben mengaku sempat ditawari untuk tampil sebagai pemain, namun kali ini ia memilih menolak agar tidak mengganggu jadwal produksi film. “Kalau aku main, takutnya malah menghambat jadwal syuting filmnya,” katanya. Meski bekerja di belakang layar terasa lebih melelahkan, ia merasa ini menjadi tantangan yang bagus untuk dirinya.
Ia juga menjelaskan bahwa pengalaman di balik layar memberinya perspektif baru, terutama dalam memikirkan bagaimana menyajikan tayangan yang menarik bagi penonton. “Di belakang layar kita bukan hanya mikirin peran kita, tapi mikirin bagaimana memberi tayangan yang bagus untuk penonton,” ujarnya.
Sebagai produser eksekutif, Ruben terlibat sejak fase awal komunikasi dengan sutradara Aditya Gumay. “Dari awal aku sama Kak Adit udah teleponan, ngobrol, kasih input. Aku juga datang ke lokasi syuting,” katanya.
Sinopsis Film Nia
Film “Nia” mengangkat kisah nyata seorang gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari yang hidupnya berakhir tragis. Film ini diproduksi oleh Smaradana Pro dan digarap oleh sutradara Aditya Gumay bersama Ronny Mepet.
Nia (Syakira Humaira) digambarkan sebagai remaja pekerja keras yang menjadi tulang punggung keluarga setelah orang tuanya berpisah. Ia merawat ibunya, Eli (Helsi Herlinda), yang sakit tiroid, serta dua saudaranya yakni Rini (Eka Maharani) dan Mayang (Aisyah). Setelah berjualan gorengan hingga malam, Nia harus melewati jalan sunyi yang berada di tepi hutan.
Di tempat itulah ia diserang oleh Andri (Qya Ditra), pemuda pengangguran yang gelap mata. Ia membekap, membunuh, lalu memperkosa Nia sebelum membuang jasadnya. Warga, dipimpin Makwo (Neno Warisman), melakukan pencarian selama tiga hari hingga akhirnya menemukan Nia tak bernyawa di tepi irigasi.
Film ini juga menampilkan sosok kekasih Nia yang tengah sakit jantung di luar negeri, memperkuat sisi emosional kehilangan. Rencananya, film “Nia” yang diangkat dari kisah nyata itu akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025.
Peran Ruben Onsu dalam Produksi Film
Selain menjadi produser eksekutif, Ruben Onsu juga aktif dalam proses produksi film “Nia”. Ia menjelaskan bahwa ia terlibat dalam berbagai tahapan, termasuk komunikasi dengan sutradara dan turut hadir di lokasi syuting. “Dari awal aku sama Kak Adit udah teleponan, ngobrol, kasih input. Aku juga datang ke lokasi syuting,” katanya.
Keikutsertaan Ruben dalam proyek ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan film ini mampu menyampaikan pesan penting kepada penonton. Ia percaya bahwa kisah Nia memiliki dampak besar bagi masyarakat, terutama dalam hal kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak.
