Sinopsis Film Good Time 2017: Malam Penuh Tegang di Kota yang Tak Pernah Tidur

goodside
3 Min Read

Film Good Time adalah sebuah karya yang menghadirkan sensasi ketegangan yang luar biasa, sekaligus menyentuh hati penonton. Dibintangi oleh Robert Pattinson, film ini memperlihatkan bagaimana seseorang bisa terjebak dalam situasi sulit akibat keputusan yang diambil dalam satu malam. Film ini digarap oleh duo sutradara Josh dan Benny Safdie, dengan naskah yang ditulis oleh Josh Safdie bersama Ronald Bronstein.

Tokoh Utama yang Penuh Energi

Robert Pattinson berperan sebagai Connie, seorang pria yang berusaha membebaskan adiknya dari penjara setelah perampokan yang gagal. Perannya menunjukkan energi frustasi dan determinasi yang menjadi jantung cerita. Connie tidak hanya mencoba menyelamatkan adiknya, tetapi juga berjuang melawan sistem yang terasa tidak adil. Keputusan-keputusan nekat yang diambilnya membuat film ini semakin dinamis dan menarik.

Alur yang Berubah Sepanjang Malam

Kisah film ini berpusat pada satu malam yang berubah menjadi rangkaian keputusan tak terduga. Mulai dari upaya pembebasan, pertemuan dengan berbagai lapisan kehidupan kota, hingga konflik dengan pihak berwajib. Awal film langsung membawa penonton ke dalam urgensi, dimana operasi perampokan sederhana berujung pada penangkapan adik Connie, Nick. Setelah itu, Connie mulai mencari cara cepat untuk mendapatkan uang dan kebebasan yang tampaknya mustahil dalam hitungan jam saja.

Kebodohan dan Naluri Protektif

Seluruh narasi digerakkan oleh naluri protektif Connie sekaligus kebodohannya. Ia menolak menyerah pada sistem, memilih jalan gelap dan improvisasi yang menimbulkan konsekuensi semakin besar. Film ini menyorot bagaimana cinta keluarga bisa memicu keputusan berbahaya ketika pilihan lain terasa tidak mungkin. Hal ini memberikan wawasan tentang bagaimana hubungan antar keluarga bisa menjadi penggerak utama tindakan seseorang.

Karakter Pendukung yang Menyentuh

Tokoh-tokoh pendukung yang Connie temui selama malam itu bukan sekadar figuran. Mereka memantulkan realitas kota yang keras, pencari keuntungan instan, penyintas jalanan, petugas yang lelah, dan orang-orang yang menilai moralitas melalui kebutuhan sehari-hari saja. Interaksi singkat namun penting ini memperlihatkan bagaimana keputusan satu orang dapat memengaruhi jaringan kecil kehidupan orang lain, memberi film dimensi sosial selain ketegangan plot semata.

Alur yang Tidak Manis tapi Memikat

Good Time tidak menawarkan penyelesaian yang manis. Alur klimaksnya lebih memilih konsekuensi yang pahit dan terbuka, meninggalkan penonton dengan perasaan tidak nyaman namun juga terpaku oleh kekuatan narasi yang konsisten sejak awal. Meski bergenre kriminal, film ini kerap juga memunculkan momen-momen humanis yang menyentuh. Sekecil apapun upaya Connie, motifnya sering kembali pada hubungan adik-kakak, rasa bersalah, dan ketakutannya akan penyesalan seumur hidup.

Rekomendasi untuk Penonton yang Menyukai Thriller

Bagi penonton yang mencari thriller dengan ritme cepat, karakter kompleks, dan pendekatan sinematik yang berani, Good Time adalah salah satu film yang wajib kalian tonton. Secara keseluruhan, Good Time adalah contoh film independen kontemporer yang memadukan ketegangan kriminal dengan kajian karakter mendalam. Film ini membuktikan bahwa malam yang singkat bisa cukup untuk mengubah hidup dan menorehkan cerita yang sulit dilupakan.

Share This Article
Leave a Comment