Slipknot Lepas Kebijakan Musik, Nilai Capai Rp 2 Triliun

goodside
3 Min Read

Band metal ternama asal Iowa, Amerika Serikat, Slipknot resmi menjual saham mayoritas katalog musik mereka kepada perusahaan investasi HarbourView Equity Partners. Kesepakatan strategis ini menandai langkah besar bagi band yang telah mendominasi panggung musik metal selama lebih dari dua dekade.

Kesepakatan Bernilai Besar, Detail Tak Diungkap ke Publik

Kabar mengenai rencana penjualan katalog Slipknot sebenarnya sudah berembus sejak awal tahun — tidak lama setelah mereka menyelesaikan kerja sama panjang dengan Roadrunner Records melalui album The End, So Far (2022). Saat itu, nilai katalog mereka diperkirakan mencapai 120 juta dolar (Rp 2 triliun), mencakup hak penerbitan hingga rekaman master.

Kini, HarbourView mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakuisisi mayoritas katalog Slipknot. Meskipun angka finalnya dirahasiakan, kesepakatan tersebut dipastikan mencakup royalti penerbitan dan kepemilikan master, menjadikan koleksi musik Slipknot salah satu aset bernilai tinggi di industri heavy metal.

Slipknot: Kami Ingin Melangkah Lebih Besar

Shawn “Clown” Crahan, salah satu pendiri sekaligus motor utama Slipknot, menegaskan bahwa keputusan ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru. “Setelah 25 tahun berkecimpung di bisnis musik, kami menemukan mitra yang bersedia melanjutkan apa yang telah dimulai Slipknot… dan mereka ingin melangkah lebih besar lagi. Bersiaplah. Salam untuk Knot,” kata Shawn pemain perkusi Slipknot tersebut.

Pernyataan ini memantik spekulasi bahwa Slipknot tengah menyiapkan langkah besar lain, termasuk kemungkinan ekspansi bisnis kreatif atau rilis musik baru.

HarbourView: Slipknot Adalah Fenomena Budaya

Sherrese Clarke, CEO HarbourView, menyebut Slipknot sebagai salah satu kekuatan budaya paling penting sejak era 1990-an. “Musik Slipknot telah mendefinisikan ulang heavy metal dan menciptakan fenomena global… Kami melihat dampak budaya mereka jelas dan abadi. HarbourView merasa terhormat untuk melestarikan serta memperkuat karya mereka untuk dekade mendatang,” kata Clarke.

HarbourView memang dikenal agresif dalam mengakuisisi katalog musik artis besar, namun Slipknot menjadi salah satu aset dengan fanbase paling loyal.

Sambil Jual Katalog, Slipknot Sedang Garap Musik Baru

Menariknya, meski katalog lama mereka dilepas, Slipknot justru tengah menyiapkan materi baru. Drummer baru mereka, Eloy Casagrande, mengungkapkan bahwa proses kreatif sedang berlangsung: “Kami sedang memasak, dan pastinya sedang membuat musik baru.”

Slipknot belum merilis materi sejak The End, So Far (2022), namun mereka sempat membocorkan lagu “Long May You Die” yang direkam tak lama setelah Casagrande bergabung awal 2024. Hingga kini, belum ada pembaruan soal perilisan resmi lagu tersebut.

Diskografi Slipknot

Slipknot dibentuk pada tahun 1995 di Des Moines, Iowa. Hingga sekarang, mereka sudah merilis 7 album studio, yaitu:

  • Slipknot (1999)
  • Iowa (2001)
  • Vol. 3: (The Subliminal Verses) (2004)
  • All Hope Is Gone (2008)
  • .5: The Gray Chapter (2014)
  • We Are Not Your Kind (2019)
  • The End, So Far (2022)

 

Share This Article
Leave a Comment