Tidak Hanya Menghibur! Film Pesugihan Sate Gagak Penuh Pesan Penting

goodside
3 Min Read

Film Pesugihan Sate Gagak menawarkan pengalaman menonton yang menyenangkan dengan menggabungkan genre komedi dan horor. Film ini menceritakan kisah tiga sahabat, yaitu Anto (Ardit Erwandha), Dimas (Yono Bakrie), dan Indra (Benedictus Siregar), yang sedang menghadapi berbagai masalah keuangan.

Anto harus menghadapi tekanan untuk menikahi kekasihnya, Andini (Yoriko Angeline), dengan mahar sebesar Rp 150 juta. Sementara itu, Dimas adalah seorang konten kreator yang belum sukses, dan Indra terjebak dalam utang pinjaman online (pinjol). Ketiga sahabat ini mencari solusi untuk mengatasi kesulitan mereka.

Pada akhirnya, mereka menemukan jalan pintas melalui ritual sate gagak. Ritual ini ditemukan dari buku mantra kuno yang merupakan peninggalan kakek Indra. Cara ini ternyata efektif dalam mendatangkan uang secara instan.

Namun, hal yang tidak terduga terjadi ketika pelanggan yang datang bukanlah manusia biasa. Mereka adalah makhluk halus seperti kuntilanak, genderuwo, tuyul, pocong, dan berbagai jenis hantu lainnya. Pendapatan besar yang didapat dari para makhluk halus membuat ketiga sahabat ini ketagihan melakukan ritual tersebut.

Perlahan, situasi berubah menjadi lebih rumit. Makhluk halus semakin rakus dan sering menagih sate tanpa henti. Ladang uang yang awalnya menjadi harapan kini menjadi jerat yang mengerikan. Ketiga sahabat harus memutuskan antara terus melayani pelanggan gaib atau menghadapi konsekuensi yang mematikan.

Ardit Erwandha, salah satu pemeran utama, menjelaskan bahwa konflik utama dalam film Pesugihan Sate Gagak sangat relevan dengan banyak orang. “Kami bertiga mewakili permasalahan yang sering terjadi di masyarakat, yaitu harta, tahta, dan wanita,” katanya.

Melalui ketiga karakter utama tersebut, Ardit berharap film ini bisa menjadi bahan refleksi bagi penonton. Penonton diharapkan dapat memahami bahwa segala sesuatu yang instan tidak selalu baik dan pentingnya memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.

“Diharapkan kami bertiga mampu mewakili ke masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi. Dan tahu kalau sebenarnya cara instan itu tidak baik,” ucap Ardit.

Selain sarat akan makna, film Pesugihan Sate Gagak juga menghibur penonton lewat dialog dan tingkah lucu dari ketiga tokoh utama. “Jadi, tontonannya lucu, masalahnya juga relate. Kayak datang senang, pulang juga happy dan bawa banyak pesan baik,” tambah Ardit.

Film Pesugihan Sate Gagak akan tayang di bioskop pada Kamis (13/11). Film ini disutradarai oleh Etienne Caesar dan Dono Pradana. Dengan alur cerita yang menarik dan pesan moral yang jelas, film ini layak ditonton oleh semua kalangan.

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment