Kecintaan Kirana Larasati pada Dunia Perhiasan dan China
Kirana Larasati dikenal sebagai sosok yang memiliki banyak sisi menarik. Selain aktif di dunia hiburan, ia juga memiliki minat mendalam terhadap dunia perhiasan. Bukan hanya sebagai kolektor, ia bahkan aktif dalam proses desain dan memiliki workshop sendiri. Pengetahuan tentang sejarah perhiasan juga menjadi salah satu hal yang membuatnya semakin tertarik pada bidang ini.
“Perhiasan ini sebenarnya adalah hobi. Dari beli, aku punya beberapa koleksi, terus aku mikir aku mau coba ah bikin-bikin sendiri,” ujarnya saat berbicara di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
Ia mengungkapkan bahwa perhiasan menjadi medium utamanya untuk berekspresi karena tidak terlalu fokus pada fesyen pakaian. Salah satu contohnya adalah cincin besar yang ia kenakan. Cincin tersebut memiliki sejarah unik, yaitu “cocktail ring” yang lahir pada tahun 1920 ketika alkohol masih ilegal di Amerika.
“Di masa itu, para wanita menggunakan cincin ini sebagai simbol status dan kemewahan dalam pesta rahasia,” jelas Kirana. Menurutnya, mengetahui filosofi dan sejarah di balik perhiasan memberikan nilai lebih.
“Kan senang ya kalau kita pakai, ‘Oh ini tuh ini.’ Kayak ngomongin pakai batik, ya kan? Oh batik ini polanya dari sini. Itu kan bagus gitu loh. Jadi enggak hanya sekadar pakai,” tambahnya.
Meski koleksinya bisa mencapai harga ratusan juta rupiah, Kirana dengan tegas menyatakan bahwa perhiasan bukanlah instrumen investasi yang baik.
“Buat aku, apa pun yang kalian beli, jewelry, bukanlah investasi yang bagus. Investasi yang bagus di aku ya, hanya tanah dan emas batangan,” pesannya.
Selain itu, Kirana juga mengungkapkan kecintaannya pada negara China. Ia telah berkunjung ke sana lebih dari sepuluh kali dan menganggapnya sebagai destinasi favorit. Baginya, China menawarkan segalanya, mulai dari alam, budaya, hingga kota modern dan tradisional.
“China punya segalanya, dia punya empat musim. Itu indah sekali. Gunung ada, laut ada, kota yang sangat modern pun ada, kota tradisionalnya ada. Jadi semua dari culture sampai yang modern ada,” ujarnya.
Keamanan menjadi salah satu alasan utama mengapa ia nyaman menjelajahi negara tersebut, terutama sebagai seorang wanita yang suka solo traveling. “Dan yang paling penting aman. Sangat aman. Apalagi untuk perempuan yang suka solo traveling,” tambahnya.
Kecintaannya pada China juga berasal dari kedekatan personal. Almarhum ayah tirinya yang merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia membuatnya akrab dengan budaya di sana.
“Jadi kalau begitu sampai sana tuh kayak ya biasa aja gitu, kayak sudah kenal dekat,” jelasnya.
Bagi Kirana, solo traveling adalah sebuah kebebasan. Saat melakukan perjalanan sendiri, ia tidak perlu saling menunggu dengan orang lain.
“Enggak perlu nunggu orang. Bebas ke mana aja. Bisa ngeliat pemandangan sendiri, enggak ribet harus ngobrol,” katanya.
