Yovie Widianto Puji SIMFES 2025

goodside
5 Min Read

Pujian Yovie Widianto untuk Sawahlunto International Music Festival 2025

Sawahlunto, kota yang memiliki sejarah panjang sebagai pusat industri batu bara, kini menjadi tuan rumah bagi event budaya yang semakin menarik perhatian. Salah satunya adalah Sawahlunto International Music Festival (SIMFES) 2025 yang digelar di Taman Silo, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat pada 7-8 November 2025. Musisi ternama sekaligus Staf Khusus Presiden Bidang Ekraf, Yovie Widianto, memberikan pujian tinggi terhadap festival ini.

Yovie Widianto mengakui bahwa SIMFES 2025 memiliki ciri khas yang kuat, terutama dalam mengangkat budaya Minangkabau. Ia menyebutkan bahwa festival ini mampu membawa nuansa keakraban dan identitas lokal yang kental. “Saya merasa festival ini dengan ciri khas sangat kuat, dengan keminangannya itu, Minang yang penuh keakraban,” ujarnya saat berada di Taman Silo.

Selain hadir sebagai peserta, Yovie Widianto juga turut serta dalam kuliah umum ‘Harmonisasi Antar Industri, Seni, dan Kebijakan Publik untuk Ekonomi Kreatif Berkelanjutan’. Dalam diskusi tersebut, ia menekankan pentingnya komunikasi antara pelaku seni, industri, dan pemerintah dalam membangun ekosistem kreatif yang sehat.

Dalam workshop Sarjana Ria, Yovie Widianto membahas bagaimana membangkitkan geliat ekonomi kreatif di suatu daerah. Ia menilai SIMFES bisa menjadi salah satu cara untuk membuat Sawahlunto lebih dikenal dan memiliki daya tarik ekonomi. “Banyak hal yang bisa dilakukan di banyak bidang, membuat Sawahlunto dilihat dan punya sesuatu yang bisa menjual, menggerakkan geliat ekonomi, salah satunya dengan SIMFES ini,” katanya.

Tribute untuk Orkes Gumarang

Salah satu inisiatif yang mendapat apresiasi dari Yovie Widianto adalah upaya SIMFES 2025 memberikan tribute kepada Orkes Gumarang, grup musik legendaris asal Minangkabau. Menurut Yovie, Orkes Gumarang tidak hanya menjadi kebanggaan Ranah Minang, tetapi juga kancah musik nasional. Ia mengungkapkan rasa senang melihat adanya upaya untuk membangkitkan kembali kecintaan terhadap Orkes Gumarang.

“Musik Orkes Gumarang saya dengar dari kecil. Saya tahu betul bagaimana instrumentasi, cara mainnya, seperti lagu Kampuang Nan Jauah, Ayam Den Lapeh. Orkes Gumarang menjadi blue print pop Indonesia, kebanggaan Indonesia,” jelas Yovie.

Pameran Unik: Kalason Oto

Selain musik, SIMFES 2025 juga menampilkan pameran unik ‘Kalason Oto’, bus antik era 1970-an dengan sistem klakson khas yang dahulu populer di jalur Alahan Panjang – Solok – Padang. Bus milik H. Bakri, pemilik PO Kasihan Bersama, telah direstorasi oleh putranya, Alfan, yang mempertahankan sistem klakson modifikasinya. Pada masanya, para sopir bus tersebut memainkan lagu Minang dengan suara kalason yang khas.

Yovie Widianto mencoba memainkan kalason oto tersebut dan disambut tepuk tangan meriah. “Ini unik dan menarik, harus kita lestarikan,” tambahnya.

Program dan Kolaborasi

Rangkaian SIMFES 2025 sukses digelar di Taman Silo, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat pada 7-8 November 2025. Mengusung tema ‘Heritage Continues – Passage of Time’, festival musik dan budaya ini mengajak publik menelusuri perjalanan sejarah dan budaya Kota Sawahlunto melalui musik, arsitektur, dan instalasi seni.

Program Director Muhammad Harmein menjelaskan bahwa tema tersebut menggambarkan kesinambungan warisan budaya yang membentuk identitas Sawahlunto. “Melalui tema ini, kami ingin menghadirkan pengalaman lintas waktu, di mana masa lalu dan masa kini berpadu dalam satu ruang ekspresi budaya,” kata Harmein.

Panggung utama SIMFES 2025 di Taman Silo dimeriahkan oleh Geisha dan NonaRia. Selain itu, sejumlah musisi dan komunitas seni lokal juga turut tampil, seperti Jaguank, Tomy Bollin, Evellyn, Sanggar Cet Meutia, serta Grup Melayu Warka Seniwa.

Tahun ini, SIMFES juga berkolaborasi dengan Komunitas Batik Sumatera Barat yang mengisi platform Ruang Lagak, sebuah ruang pamer karya dan kolaborasi visual di dalam festival. Melalui platform itu, para pembatik dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat menampilkan karya batik khas daerahnya, menegaskan bahwa warisan tekstil juga merupakan bagian penting dari narasi budaya yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, SIMFES bekerja sama dengan MTN Asahbakat dalam program ‘Sarjanaria: MTN Asahbakat x SIMFES’ di Universitas Negeri Padang (UNP) pada 7 November 2025, menghadirkan nama-nama seperti Yovie Widianto, Rio Jo Werry, Esha Tegar, Dea Anugrah, dan David Tarigan untuk berbagi inspirasi seputar musik dan industri kreatif Indonesia.

“Kami sadar kerja-kerja seperti ini membutuhkan kolaborasi dalam segenap elemen masyarakat. Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang mau membantu. Kami juga berterima kasih kepada MTN yang mau mendukung kegiatan kami. Semoga dukungan ini membawa dampak buat anak-anak muda di Sumatera Barat,” tutup Harmein.

Kesimpulan

Dengan perpaduan musik, diskusi, pameran budaya, dan seni kriya, SIMFES 2025 menegaskan komitmen menjaga identitas Sawahlunto sebagai kota warisan dunia sekaligus ruang kreatif yang hidup bagi generasi muda.

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment