Seorang guru hebat tidak selalu ditemukan di sekolah-sekolah perkotaan yang memiliki fasilitas lengkap. Kehadirannya justru sering kali terasa lebih berarti di lingkungan yang kurang memadai, tetapi penuh dengan semangat dan komitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas. Dalam dunia pendidikan, pengabdian seorang guru sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa adalah bentuk perjuangan yang didasari niat tulus, keinginan kuat, serta upaya nyata dalam memajukan pendidikan.
Di Kabupaten Kuningan, khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), terdapat ribuan guru yang bertugas baik di sekolah negeri maupun swasta. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari guru honorer, tenaga harian lepas (THL), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), hingga pegawai negeri sipil (PNS). Namun, tidak semua dari mereka mampu menunjukkan dedikasi yang sama seperti Elisa Nurarofah, seorang guru yang berhasil meraih penghargaan bergengsi.
Elisa Nurarofah, yang bertugas di SMPN 2 Cibeureum, merupakan salah satu contoh teladan dalam dunia pendidikan. Lokasi sekolahnya jauh dari pusat Kota Kuningan, namun hal itu tidak menghalangi semangatnya dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas. Ia percaya bahwa ketika seorang guru bergerak dengan hati, langkah kecil pun bisa menjadi cahaya bagi masa depan siswanya.
Inovasi Teknologi dalam Edukasi
Dalam menjalankan tugasnya, Elisa memperlihatkan kreativitas dan inovasi yang luar biasa. Meskipun fasilitas di sekolahnya terbatas, ia tidak pernah membatasi mimpi dan potensi dirinya. Ia terus mencari cara-cara baru untuk meningkatkan kualitas pengajaran, termasuk memanfaatkan teknologi dalam proses belajar-mengajar. Upaya ini bukan hanya untuk memenuhi tanggung jawab, tetapi juga untuk memberikan ruang bagi siswa-siswinya agar dapat berkembang secara optimal.
Pemikiran dan langkah-langkah kongkrit yang dilakukan oleh Elisa akhirnya membawanya meraih penghargaan Juara Tiga GTK Dedikatif 2025 tingkat Provinsi Jawa Barat. Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi sekolahnya, SMPN 2 Cibeureum, dan juga Kabupaten Kuningan secara keseluruhan.

Ucapan Terima Kasih dan Harapan Masa Depan
Dalam wawancaranya, Elisa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya. Ia mempersembahkan prestasi ini untuk seluruh guru yang masih berjuang dalam diam, para murid yang menjadi sumber kekuatan setiap hari, serta keluarga besar SMPN 2 Cibeureum yang selalu mendukung inovasi.
Ia juga berterima kasih kepada Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, H. Pipin Mansur Aripin, atas bimbingan, arahan, dan ruang berkarya yang diberikan. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMPN 2 Cibeureum beserta rekan-rekan guru dan pengawas sekolah karena dukungan mereka menjadi energi tersendiri baginya.
“Murid-murid saya selalu memberi alasan untuk tidak menyerah dan terus memperbaiki diri,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa prestasi yang diraih saat ini adalah hadiah terindah di momen peringatan Hari Guru Nasional.
Keberlanjutan Semangat Pendidikan
Elisa Nurarofah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para guru yang bekerja di lingkungan yang kurang memadai. Ia membuktikan bahwa dedikasi, kreativitas, dan inovasi adalah kunci utama dalam menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan. Dengan semangat yang tak pernah padam, ia terus bergerak demi kemajuan pendidikan, khususnya di SMPN 2 Cibeureum.
