Di tengah situasi darurat akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh, sosok Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi setelah ia diketahui melakukan perjalanan umroh bersama istrinya di saat daerahnya sedang menghadapi krisis bencana.
Keberangkatan Mirwan dan istri sempat viral setelah foto mereka berpose di tanah suci diunggah oleh agen travel umroh @almisbahtravel_aceh. Foto tersebut menunjukkan pasangan itu dalam kondisi bahagia dan siap menjalani ibadah umroh. Caption yang ditulis oleh agen travel menyebut bahwa keberangkatan Mirwan bertepatan dengan hari ulang tahun istrinya. Namun, unggahan tersebut kini tidak lagi tersedia di akun Instagram agen tersebut.
Pada awalnya, Mirwan mengaku bahwa dirinya tidak siap menghadapi musibah banjir yang menimpa wilayahnya. Pernyataan ini memicu spekulasi bahwa ia tidak memprioritaskan tugas sebagai bupati. Namun, ia kemudian memberikan klarifikasi bahwa sebelum berangkat, ia telah meninjau lokasi banjir, mengecek posko pengungsian, dan memimpin rapat koordinasi lintas OPD. Ia menyatakan bahwa keberangkatannya dilakukan setelah memastikan situasi terkendali.
“Ini adalah nazar pribadi yang telah lama saya rencanakan,” ujarnya. Mirwan juga menyebut bahwa surat penolakan izin dari Gubernur Aceh baru ia ketahui setelah berada di Tanah Suci karena gangguan jaringan listrik yang membuat informasi terlambat diterima.
Pembelaan Istri Bupati
Sementara itu, istri Mirwan, Nafisah, juga memberikan respons atas isu yang muncul. Dalam unggahan Instagram Story @devinafisahmirwan.official pada Jumat (5/12/2025), Nafisah mengunggah sebuah capture percakapan chat. Dalam percakapan tersebut, seseorang menyebut banyak fitnah yang dituduhkan kepada Mirwan.
“Qadarullah banyak kali fitnah orang-orang tentang beliau kak yaa.. Semoga pahala mengalir terus kepada bapak bupati,” tulis salah satu pesan. Pesan itu kemudian dibalas dengan ucapan bahwa orang-orang yang tidak suka dan tidak tahu masalahnya cenderung memperkeruh suasana.
“Yang nggak suka dan nggak tahu masalahnya emang suka goreng-goreng berita. Tapi Allah angkat derajatnya jika niat beliau tulus untuk amanah dan tanggung jawabnya.”
Namun, identitas pihak yang terlibat dalam percakapan tersebut masih belum jelas. Nafisah hanya mengunggahnya sebagai bentuk pembelaan terhadap sang suami.
Penjelasan Terkait Perjalanan Umroh
Mirwan menegaskan bahwa keberangkatannya adalah nazar pribadi yang sudah direncanakan sejak lama. Ia juga menekankan bahwa tindakan yang diambilnya adalah untuk memenuhi kewajiban spiritual sekaligus menjaga keseimbangan antara tanggung jawab jabatan dan kebutuhan pribadi. Meski demikian, kritik tetap datang dari berbagai pihak, terutama karena waktu keberangkatan yang dianggap tidak tepat.
Beberapa pihak menilai bahwa tindakan Mirwan bisa menimbulkan kesan bahwa ia tidak sepenuhnya fokus pada penanganan bencana. Namun, ia membantah hal ini dengan menunjukkan bahwa ia telah memastikan semua langkah penanggulangan bencana sudah diambil sebelum pergi.
Reaksi Publik dan Media
Peristiwa ini memicu diskusi luas di media sosial dan kalangan masyarakat Aceh. Banyak netizen mengecam tindakan Bupati yang dinilai tidak proporsional dengan situasi darurat. Di sisi lain, ada juga yang mendukung hak pribadi Mirwan untuk menjalani ibadah umroh, asalkan tidak mengganggu tugas utamanya sebagai pemimpin daerah.
Meskipun begitu, kasus ini menjadi peringatan bagi pejabat publik untuk lebih hati-hati dalam mengambil keputusan, terutama saat situasi negara atau daerah sedang dalam kondisi kritis. Keseimbangan antara tanggung jawab profesional dan kebutuhan pribadi harus dipertimbangkan secara matang agar tidak menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
