Jalur Cigowong di Gunung Ciremai Semakin Populer

goodside
3 Min Read

Kunjungan wisatawan ke Pos Cigowong, Gunung Ciremai, terus mengalami peningkatan, khususnya di akhir pekan. Tren ini sudah mulai terlihat sejak libur Lebaran tahun 2024 dan semakin meningkat pada tahun 2025. Jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan, Kuningan, Jawa Barat, telah dibuka sejak Januari 2024 lalu.

Wisata hiking ke Pos Cigowong menawarkan pengalaman yang unik dengan jalur setapak sepanjang 3 kilometer di ketinggian sekitar 1.662 meter di atas permukaan laut. Medannya cukup landai dan memungkinkan para pengunjung untuk mencapai pos 1 Cigowong yang berada di tengah hutan Gunung Ciremai yang asri.

Wisatawan Bukan Hanya dari Wilayah Sekitar

Ketua Koperasi Rimba Cipta Sejahtera, yang merupakan Mitra Pengelola Pendakian Gunung Ciremai Jalur Palutungan, Ndun Abdulah, menyampaikan bahwa wisatawan yang berkunjung tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. “Namun juga mampu menarik wisatawan dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Bogor, dan lainnya,” ujarnya.

Menurut Ndun, rata-rata jumlah wisatawan yang melakukan hiking ke Pos Cigowong per bulan mencapai 1.000 orang pada 2024. Sementara itu, pada 2025 jumlah tersebut meningkat menjadi 2.000 orang setiap bulannya. Puncak kunjungan terjadi di akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu.

Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Peningkatan jumlah wisatawan ini dipengaruhi oleh pergeseran gaya hidup masyarakat yang lebih mengedepankan kesehatan dan keinginan untuk dekat dengan alam. “Di sosial media, banyak masyarakat yang membagikan aktivitas olahraga dan jalan-jalan ke alam. Di sini kita bisa menikmati kedua hal tersebut, yaitu olahraga jalan atau lari serta menikmati alam,” ujar Ndun.

Selain itu, keberadaan media sosial juga turut berperan dalam meningkatkan jumlah kunjungan. Informasi tentang Pos Cigowong dapat tersebar luas, sehingga banyak wisatawan dari luar wilayah Kuningan datang, seperti dari Bogor, Jakarta, Sukabumi, dan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari beragam plat nomor kendaraan yang tidak hanya didominasi oleh kendaraan dari wilayah E atau Cirebon.

Upaya Pengelola untuk Meningkatkan Kenyamanan Wisatawan

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pengelola juga terus berbenah untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan. “Kami berupaya meningkatkan fasilitas seperti perbaikan infrastruktur di sekitar basecamp atau tempat pendaftaran, seperti jalan, MCK, musala, dan parkir,” jelas Ndun.

Perbaikan lain termasuk penataan dan pemeliharaan jalur hiking, pemasangan rambu petunjuk jalan, serta pembuatan tempat istirahat. Untuk tiket atau retribusi, pengelola tetap menjaga harga yang sama sejak awal dibuka hingga saat ini, yaitu Rp 30 ribu per orang yang sudah termasuk asuransi dan stiker. Anak-anak diperbolehkan masuk secara gratis.

Pentingnya Persiapan Saat Mendaki

Meski hiking ke Pos Cigowong bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, Ndun juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati. “Pastikan kondisi fisik dan perlengkapan yang dibawa cukup, serta patuhi rambu dan arahan petugas,” ujarnya.

Terlebih saat ini berada di musim penghujan, maka persiapan ekstra diperlukan agar kegiatan mendaki tetap aman dan nyaman. Dengan begitu, semua pengunjung dapat menikmati pengalaman mendaki yang menyenangkan dan bermanfaat.

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment