Perjalanan Panjang di Balik Kolaborasi Iwan Fals dan Ebiet G. Ade

goodside
4 Min Read

Kolaborasi Legendaris Iwan Fals dan Ebiet G. Ade Menghadirkan Nostalgia yang Segar

Industri musik Indonesia kembali mencatat momen bersejarah di akhir tahun 2025. Dua tokoh besar, Iwan Fals dan Ebiet G. Ade, akhirnya bersatu dalam sebuah proyek kolaborasi yang di bawah naungan Musica Studios, label yang telah menjadi rumah bagi banyak karya legendaris.

Dalam proyek ini, dua lagu legendaris, “Titip Rindu Buat Ayah” dan “Ibu”, dihadirkan kembali dengan sentuhan baru yang memadukan nostalgia dan kehangatan keluarga. Proyek ini bukan hanya sekadar pengingat akan masa lalu, tetapi juga upaya untuk menghadirkan karya yang relevan bagi generasi muda saat ini.

Ide yang Sudah Lama Tersimpan

Di balik kolaborasi besar ini, ada mimpi yang telah lama dipendam oleh Indrawati Widjaja atau akrab disapa Bu Acin, Executive Producer Musica Studios. “Idenya sebenarnya sudah lama banget, ada di dalam kepala dan juga dalam hati kami,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

Menurut Bu Acin, selama ini belum pernah ada satu karya yang benar-benar menyatukan dua sosok besar itu. “Kami merasa sebaiknya sekarang dibuatnya, kalau tidak kapan lagi ya,” katanya.

Bagi Musica Studios, kolaborasi ini bukan sekadar strategi label, tapi bentuk penghormatan atas perjalanan panjang dua musisi yang karyanya telah menjadi bagian dari hidup banyak orang. “Kolaborasi ini bukanlah sekadar sebuah proyek musik, tapi ini perjalanan, perayaan dua legenda yang luar biasa,” ucap Acin.

Proses Kreatif yang Penuh Tantangan

Begitu ide disampaikan, Arlan Djoewarsa, A&R Manager Musica Studios, mengaku sempat dibuat deg-degan. “Waktu Bu Acin menyampaikan bahwa kami mau menjalankan proyek ini, jantung itu kayak agak berhenti sebentar,” ujarnya.

Tantangan makin besar ketika proyek ini mencakup dua lagu sekaligus. “Double challenge-nya ya,” tutur Arlan.



Ebiet G Ade dan Iwan Fals. Foto: Musica Studios

Arlan ingin dua lagu ini bukan hanya nostalgia, tapi juga terasa baru untuk generasi muda. “Bagaimana caranya lagu yang sudah melegenda ini bisa dinikmati sebagai rasa nostalgia tapi juga sesuatu yang baru buat generasi milenial dan Gen Z,” katanya.

Untuk mencapai itu, Musica menggandeng produser muda, David dan Lukman NOAH di “Titip Rindu Buat Ayah” serta Petra Sihombing di “Ibu”. Tak hanya itu, dua video musiknya dibuat saling terhubung. “Penonton harus lihat keduanya, jadi enggak bisa ditonton satu, harus nonton dua-duanya karena menjadi satu kesatuan,” ujar Arlan.

Perayaan Lintas Generasi

Bagi Acin, proyek ini adalah bentuk perayaan lintas generasi. “Saya berharap ini bisa diterima oleh generasi sekarang, dan mudah-mudahan bisa ada kolaborasi lain dari mereka berdua,” ujarnya.

Proyek ini menunjukkan betapa pentingnya menghidupkan kembali karya-karya lama dengan cara yang segar dan relevan. Dengan kombinasi antara nostalgia dan inovasi, Musica Studios berhasil menciptakan sesuatu yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki makna yang mendalam.

Kolaborasi antara Iwan Fals dan Ebiet G. Ade ini tidak hanya menjadi momen spesial bagi penggemar musik Indonesia, tetapi juga menjadi contoh bagaimana seni dapat terus berkembang tanpa kehilangan identitasnya.

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment