Film Qorin 2 Menghormati Epy Kusnandar yang Meninggal Dunia

goodside
3 Min Read



Suasana haru menyelimuti acara jumpa pers film Qorin 2 di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, pada Senin (8/12). Para pemain dan kru film ini menundukkan kepala, mengenang sosok mendiang Epy Kusnandar. Qorin 2 menjadi salah satu karya terakhir yang ia bintangi sebelum berpulang. Dalam film ini, ia memerankan karakter bernama Pak Guru Guntur, seorang tokoh yang memegang kunci misteri tetapi memiliki keterbatasan tuna netra.

Produser Susanti Dewi tak kuasa menahan emosi saat mengenang sosok Epy. Bagi Susanti, kehadiran Epy dalam film ini begitu berarti. Ia menyampaikan bahwa kehilangan Kang Epy adalah kehilangan besar bagi seluruh dunia perfilman.

“Kami semua kehilangan Kang Epy Kusnandar. Bukan hanya kami semua tim Qorin 2, tetapi semua insan perfilman kehilangan mentor, sahabat, dan juga pegiat akting yang sangat inspiratif,” ujar Susanti Dewi dengan suara bergetar.

Susanti menambahkan bahwa bekerja sama dengan Epy adalah sebuah kehormatan besar.

“Untuk saya sendiri, saya merasa sangat beruntung beberapa kali kolaborasi dengan beliau. Bagi saya, Kang Epy adalah seorang aktor yang sangat bersahaja, sangat-sangat bertalenta. Beliau adalah legenda yang menurut saya karya-karyanya akan terus hidup sampai ke generasi nantinya,” tambah Susanti Dewi.

Sebagai bentuk penghormatan, sebuah video tribute diputar di layar bioskop dengan iringan instrumen musik yang menyayat hati, mengajak seluruh penonton mendoakan sang legenda.

Totalitas Epy Tanpa Batas sebagai Pak Guru Guntur

Di balik layar Qorin 2, ada cerita mengenai dedikasi Epy Kusnandar. Istri Epy, Karina Ranau yang turut hadir, mengungkap bahwa tim tata rias awalnya menawari Epy tetap bisa melihat sedikit di balik efek riasan mata buta. Namun, tawaran itu ditolak mentah oleh Epy demi totalitas peran.

“Jadi di peran ini, dia (Epy) itu buta. Nah seharusnya pada saat membuat makeup effect, itu bisa diakali. Sebenarnya dia masih bisa melihat sedikit kalau bisa jalan, bisa lihat kanan kiri. Tapi dia enggak mau,” kenang Karina.

Epy ingin matanya benar-benar tertutup rapat oleh riasan efek khusus, agar dirinya merasakan kegelapan total selama proses syuting berlangsung.

“Sama orang makeup saya bilang ‘Bisa enggak dibuka sedikit?’ biar Kang Epy bisa lihat kalau jalan. Tapi Papi bilang, ‘Enggak usah, tutup aja’,” cerita Karina menirukan ucapan mendiang suaminya.

“Jadi dia buta, syuting ditutup matanya dari jam 8 malam sampai jam 4 subuh dia merem. Ditutup matanya. Saking totalitasnya dia,” lanjut Karina.

Penghormatan untuk Legenda yang Tak Terlupakan

Film Qorin 2 tidak hanya menjadi wujud karya terakhir Epy Kusnandar, tetapi juga menjadi simbol penghormatan yang diberikan oleh seluruh tim produksi dan para penggemarnya. Penampilan terakhir Epy Kusnandar bisa disaksikan mulai Kamis, 11 Desember 2025, lewat film Qorin 2 di bioskop.



Dalam setiap adegan yang ia bintangi, Epy membawa kesan mendalam yang tak mudah dilupakan. Keberadaannya dalam dunia perfilman memberikan inspirasi bagi banyak orang, baik sebagai aktor maupun sebagai mentor. Karya-karyanya akan terus hidup, menjelma menjadi bagian dari sejarah perfilman Indonesia yang penuh makna.

Share This Article
Leave a Comment