Ariel NOAH Jadi Dilan di Film Dilan ITB 1997, Ini Pernyataan Pidi Baiq

goodside
5 Min Read

Pengumuman Pemilihan Ariel Noah sebagai Dilan dalam Film “Dilan ITB 1997”

Falcon Pictures, sebuah produser film ternama di Indonesia, secara resmi mengumumkan bahwa Ariel Noah akan memerankan tokoh utama dalam film terbaru mereka yang berjudul Dilan ITB 1997. Pengumuman ini dilakukan melalui akun media sosial resmi @falconpictures_ pada hari Rabu (5/11/2025) malam dan langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.

Film yang rencananya akan dirilis pada tahun 2026 ini merupakan sekuel dari kisah cinta yang sebelumnya telah dikenal lewat novel karya Pidi Baiq. Dalam unggahan tersebut, Falcon Pictures menampilkan potret Ariel Noah dengan gaya pakaian khas karakter Dilan, yaitu jaket dan celana jeans serta motor lawas yang ikonik. Unggahan ini langsung viral di media sosial dan mendapat respons positif dari banyak netizen.

“Dan inilah dia pemeran Dilan @arielnoah di film Dilan ITB 1997,” tulis Falcon Pictures dalam unggahannya. Mereka juga memohon dukungan dari para penggemar untuk film yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia.

Pemilihan Ariel Noah sebagai sosok Dilan menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang menyebutnya sebagai “gebrakan besar” dan menyampaikan kekaguman terhadap pilihan produsen film. Beberapa komentar antara lain:

  • “Sebuah gebrakan,” tulis Jerome Kurnia.
  • “Wah Bandung 97 kebayang setting lokasi shooting nya bakal keren nih,” tulis Uyung Aria.
  • “Kaget!! gak sabar Dilan versi Boril,” komentar warganet.
  • “Diperkuat dengan bang Boril yang fasih berbahasa sundaa,” tulis warganet lainnya.

Alasan Pidi Baiq Memilih Ariel Noah

Dalam konferensi pers yang digelar oleh Falcon Pictures bersama Pidi Baiq dan Fajar Gustomi, Pidi Baiq mengungkapkan alasan pemilihan Ariel Noah sebagai pemeran Dilan. Ia mengaku bahwa setiap kali mencari sosok yang cocok untuk Dilan, pikirannya selalu kembali kepada Ariel Noah.

“Awalnya saya berpikir siapa ya yang harus meranin Dilan? Aku ga asal tunjuk orang,” ujar Pidi Baiq dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube WARKOP JURNALIS.

Ia juga menjelaskan bahwa ia telah mencoba beberapa nama lain, namun akhirnya kembali lagi pada Ariel Noah. “Yang di otakku selalu balik lagi ke Ariel, Ariel. Saya sudah milih si A si B si C, saya balik lagi ke Ariel, selalu Ariel saya gak tahu,” tambahnya.

Pidi Baiq juga menyampaikan bahwa ia langsung menghubungi Ariel Noah dan sepenuhnya setuju dengan pilihan tersebut. “Aku langsung hubungin dia, akhirnya untuk film Dilan ini saya setuju sejuta persen Dilan-nya adalah Ariel Noah,” tegasnya.

Tanggapan dari Ariel Noah

Ariel Noah atau yang akrab dipanggil Boril mengaku bahwa ia menerima panggilan berkali-kali dari Pidi Baiq. Ia merasa bahwa proyek ini cukup berat karena karakter Dilan sudah sangat kuat dan tidak bisa diputuskan dalam waktu singkat.

“Kan itu berat ya, begitu dikasih tahu buat projek ini Ril. Wah ini sih ‘kelas kakap’ inikan, karakternya udah ada, udah kuat, jadi gak bisa diputuskan dalam waktu sebentar,” ujarnya.

Setelah melakukan diskusi berkali-kali, akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. “Jadi bener-bener dipikirin lagi. Setelah sekali diajak ngobrol, ngobrol kedua, ngobrol ketiga akhirnya kita sepakat ‘yaudah kita kerjain ini’.”

Ariel Noah juga menyampaikan bahwa ia menyukai bidang seni dan ingin menjajal kesempatan untuk bermain dalam dunia perfilman. “Liburnya Noah memang karena pengen cari hidup yang lain. Jadi gak pengen dalam sekali hidup ini cuman sebagai penyanyi aja, pengen punya kehidupan lain. Si seni peran ini kan seni yang menarik, saya lumayan seniman jadi ini salah satu yang mesti saya coba selama masih hidup,” jelasnya.

Sinopsis Film Dilan ITB 1997

Film Dilan ITB 1997 merupakan sekuel dari kisah cinta yang telah dikenal lewat novel karya Pidi Baiq. Dalam cerita ini, Dilan sudah memasuki dunia kuliah pada tahun 1997. Sinopsisnya fokus pada kisah cinta Dilan dari sudut pandang laki-laki kepada penulis, termasuk kenangan tentang Milea dan masa-masa mereka yang sudah tidak bersama tetapi masih saling memikirkan.

 

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment