Kasus hilangnya balita berusia 4 tahun, Bilqis, di Makassar yang sempat menjadi perhatian publik menunjukkan betapa pentingnya kesadaran orang tua dalam melindungi anak dari ancaman yang mungkin terjadi. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan dan pendidikan dini bisa menjadi benteng pertama dalam menjaga keamanan anak.
Menurut dr. Mariska Sinjaya, seorang dokter yang aktif membuat konten edukasi parenting dan anak berkebutuhan khusus di TikTok, orang tua dapat memulai dengan langkah-langkah sederhana untuk meningkatkan kesadaran anak terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu cara efektif adalah melalui terapi perilaku yang dilakukan secara bertahap dan konsisten.
Langkah Pertama: Mengenali Keluarga dan Orang Asing
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengajarkan anak mengenali anggota keluarga. Orang tua bisa memperkenalkan nama-nama seperti ayah, ibu, kakak, atau pengasuh menggunakan foto-foto keluarga. Dengan demikian, anak akan lebih mudah mengenali wajah dan nama orang-orang yang dekat dengan mereka.
Setelah anak mengenal dengan baik, orang tua dapat memberikan latihan langsung. Misalnya, saat sedang berada di acara keluarga, tanyakan kepada anak, “Ini siapa?” Jika anak menjawab dengan benar, berikan penghargaan sederhana seperti pelukan, pujian, atau hadiah kecil agar anak merasa termotivasi dan percaya diri.
Langkah Kedua: Melatih Anak untuk Menolak Ajakan Orang Asing
Selain itu, penting untuk melatih anak agar bisa menolak ajakan dari orang asing. Ajarkan anak untuk berani berkata “tidak”, berteriak minta tolong, atau lari secepat mungkin jika ada orang tidak dikenal mencoba mengajaknya pergi. Orang tua bisa melakukan latihan ini melalui permainan peran (role play) agar anak lebih mudah memahami situasi nyata tanpa merasa takut.
Permainan peran bisa dilakukan dengan memperagakan skenario yang mungkin terjadi, seperti seseorang mencoba mengajak anak pergi. Dengan cara ini, anak akan belajar bagaimana bereaksi dengan tepat dalam situasi yang berbahaya.
Konsistensi dalam Proses Edukasi
Yang terpenting, proses ini tidak bisa dilakukan secara instan. Orang tua perlu mengulanginya terus-menerus agar tertanam kuat dalam perilaku anak. Konsistensi menjadi kunci utama agar anak terbiasa mengenali bahaya dan tahu bagaimana harus bereaksi.
Dengan latihan sederhana ini, anak bisa lebih siap menghadapi situasi berisiko. Mari bersama-sama melindungi anak-anak kita dari ancaman orang asing. Dengan kesadaran yang tinggi dan latihan yang rutin, anak akan lebih aman dan percaya diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
