Film Air Mata di Ujung Sajadah 2: Saat Cahaya Harusnya Bawa Kebahagiaan

goodside
4 Min Read



Aqilla (Titi Kamal) adalah ibu kandung dari Baskara (Muhammad Faqih Alaydrus). Namun tanpa sepengetahuan Aqilla, ibunya mengambil bayi itu dan menyatakan bahwa ia sudah meninggal. Aqilla pun menerima kepergian anaknya dan melanjutkan studinya di luar negeri.

Namun saat kembali ke Indonesia karena sakitnya ibunya, rahasia yang tersembunyi akhirnya terungkap. Aqilla terkejut ketika mengetahui bahwa anaknya masih hidup dan kini diasuh oleh Arief (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana), pasangan yang belum dikaruniai anak. Perasaan Aqilla menjadi campuran antara kebingungan dan rasa sakit. Ia segera mencari keberadaan Baskara, meskipun akhirnya bertemu, Yumna dan Arief tampak berat melepaskan anak mereka. Pertanyaan besar pun muncul: siapa yang lebih pantas merawat Baskara, ibu kandungnya atau orang tua yang telah merawatnya sejak bayi?

Kehadiran Film “Air Mata di Ujung Sajadah 2”

Film “Air Mata di Ujung Sajadah 2” memang menarik perhatian banyak penonton. Saya sendiri antusias untuk menonton film ini setelah menonton versi pertamanya pada tahun 2023. Dengan kelanjutan cerita yang menarik, film ini membawa kita kembali ke dunia Baskara, Aqilla, dan orang tua pengasuhnya.

Awal cerita dimulai dengan Aqilla yang masih merindukan kehadiran Baskara. Sebagai ibu yang telah melahirkan dan merawat selama 9 bulan, ia tetap merayakan ulang tahun Baskara setiap tahun, bahkan hanya dengan meniup lilin sendirian. Ia juga terus memantau perkembangan Baskara melalui media sosial milik Arief dan Yumna.

Namun, beberapa minggu terakhir, akun media sosial Arief dan Yumna tidak aktif. Ini membuat Aqilla khawatir. Apa yang terjadi? Kenapa kabar Baskara tiba-tiba hilang? Atas saran temannya, Aqilla memutuskan untuk pergi ke Solo guna mencari tahu kebenaran tentang Baskara. Menurut temannya, Aqilla harus berhenti berpura-pura bahagia, karena kebahagiaan seorang ibu adalah melihat dan dekat dengan anaknya.

Perubahan yang Terjadi

Setibanya di Solo, Aqilla mendapatkan kenyataan yang sangat mengejutkan. Arief kini dalam kondisi koma dan dirawat di rumah sakit, sedangkan Yumna harus mengambil alih tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga. Situasi ini memperburuk kesulitan finansial Yumna, yang kini harus membayar biaya pengobatan Arief sementara pendapatannya dari menjual batik di pasar semakin menurun.

Kehadiran Aqilla justru memicu perdebatan antara mereka, terutama soal hak asuh Baskara. Masalah lama kembali muncul, membuat suasana tegang. Air mata mulai jatuh dari sajadah Aqilla dan Yumna, disertai doa kepada Tuhan agar diberikan jalan terbaik bagi Baskara dan keluarga mereka.

Cerita yang Memikat

Film “Air Mata di Ujung Sajadah 2” memang memiliki alur yang kompleks. Setiap penonton mungkin memiliki pandangan berbeda, apakah mereka memihak Aqilla atau Yumna. Namun yang pasti, film ini sukses menguras hati dan emosi penonton.

Ke hadiran Fathan (Daffa Wardhana), adik Arief yang datang dari Kalimantan demi menengok kakaknya, menambah dinamika cerita. Sosok Mbok Tun (Mbok Tun) juga memberikan sentuhan humor yang menarik, membuat penonton tertawa.

Akhir Cerita

Pertanyaan besar tetap ada: bagaimana akhir cerita film ini? Apakah Baskara akan ikut Aqilla atau tetap bersama Yumna dan Arief? Di usia Baskara yang sudah 10 tahun, ia mungkin sudah bisa merasakan dan memahami situasi di sekitarnya.

Seiring waktu, Baskara akan merasa bahwa darah lebih kental daripada air. Namun, ia juga tidak akan mudah melupakan orang-orang yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang. Seperti namanya, Baskara yang artinya cahaya, bisa dinikmati bersama orang yang membawa kebahagiaan.



Jangan lewatkan kisah lengkap “Air Mata di Ujung Sajadah 2” yang disutradarai oleh Key Mangunsong. Film ini sudah tayang di bioskop sejak 23 Oktober 2025. Pastikan kamu memilih pihak mana yang akan kamu dukung: Aqilla atau Yumna?

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment