Sinopsis Film The Running Man dengan Glen Powell

goodside
3 Min Read

Film The Running Man yang tayang pada Rabu, 12 November 2025 di bioskop Indonesia, merupakan adaptasi terbaru dari novel klasik yang ditulis oleh Stephen King dengan nama samaran Richard Bachman. Disutradarai oleh Edgar Wright, film ini menawarkan versi baru yang lebih setia pada sumber aslinya dan mengangkat tema-tema kritik sosial serta manipulasi media.

Sinopsis Film The Running Man

Di masa depan yang penuh ketidakstabilan, masyarakat dikendalikan oleh sistem yang memperbudak lewat hiburan. Salah satu acara televisi yang paling populer adalah “The Running Man”, sebuah kompetisi maut di mana para kontestan, yang dikenal sebagai Runners, harus bertahan hidup selama 30 hari sambil diburu oleh para pembunuh profesional yang disebut Hunters.

Tokoh utamanya, Ben Richards (diperankan oleh Glen Powell), seorang pria yang terjebak dalam sistem korup dan memutuskan untuk mengikuti ajang ini demi mendapatkan uang untuk keluarganya. Namun, semakin lama ia mengikuti permainan ini, ia mulai menyadari bahwa permainan ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga melawan sistem yang menciptakan ketidakadilan melalui hiburan berdarah.

Versi terbaru dari sinopsis ini lebih fokus pada tema-tema kritik sosial, manipulasi media, dan perjuangan manusia melawan ketidakadilan. Berbeda dengan versi film tahun 1987 yang dibintangi Arnold Schwarzenegger, yang lebih mengutamakan aksi.

Daftar Pemeran Utama

Film ini dibintangi oleh jajaran aktor papan atas Hollywood, antara lain:
* Glen Powell
* Josh Brolin
* Colman Domingo
* Lee Pace
* Michael Cera
* Emilia Jones
* William H. Macy
* Jayme Lawson
* Daniel Ezra

Proses Syuting The Running Man

Proses syuting The Running Man (2025) tidak hanya menjadi proyek ambisius bagi sutradara Edgar Wright, tetapi juga upaya untuk menghidupkan kembali semangat asli dari novel karya Stephen King. Wright, yang dikenal lewat film-film seperti Baby Driver dan Scott Pilgrim vs. The World, menjelaskan bahwa film ini bukan sekadar remake, melainkan interpretasi ulang yang relevan dengan dunia saat ini.

Syuting dimulai pada November 2024 dan dilakukan di berbagai lokasi, termasuk London, Glasgow, dan Sofia, Bulgaria. Wright memanfaatkan lanskap urban dan industrial untuk menciptakan dunia distopia yang terasa dekat dengan kehidupan modern. Ia menggunakan lebih dari 160 lokasi nyata, menghindari penggunaan efek digital berlebihan agar atmosfernya tetap nyata dan intens.

“Kami ingin dunia ini terasa seperti berita malam yang terlalu jauh,” ujarnya dalam wawancara bersama Collider.

 

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment