Pameran Wisata 2025, Langkah Pemkot Yogyakarta Jadikan Pariwisata Tulang Punggung Ekonomi

goodside
3 Min Read

Pariwisata sebagai Tulang Punggung Ekonomi Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya untuk menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi melalui penyelenggaraan Travel Fair Tourism Exhibition 2025. Ajang ini digelar selama dua hari, yaitu 8–9 November 2025, di Plaza Malioboro, yang berada di jantung kota. Travel Fair bukan hanya sekadar pameran diskon perjalanan, tetapi juga menjadi platform strategis yang dirancang untuk memperkuat sinergi horizontal antar pelaku industri dan kolaborasi vertikal dengan pemerintah daerah lain.

Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Harmawan, secara resmi membuka acara tersebut dan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya Travel Fair ini. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa dukungan Pemkot tidak hanya berhenti pada promosi, tetapi juga merambah pada penguatan kerja sama lintas daerah sebagai upaya inovasi dan perluasan jaringan promosi.

“Travel Fair ini adalah wadah untuk membangun sinergi. Pemerintah Kota berkomitmen terus mendukung strategi pelaku industri, namun lebih dari itu, kami ingin semangat pariwisata ini merata, termasuk pada pengembangan kampung wisata yang merupakan ikon unggulan kita,” ujar Wawan.

Komitmen kolaborasi lintas daerah ini diharapkan mampu memperkuat potensi wisata antarwilayah, sekaligus memastikan geliat pariwisata tidak hanya terpusat di kawasan Malioboro.

Fungsi Pameran sebagai Wadah Strategis

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menggarisbawahi fungsi pameran ini sebagai wadah strategis untuk benchmarking dan perluasan promosi secara terpadu. Menurut Wahyu, pertemuan langsung antara pelaku industri dengan masyarakat adalah cara tercepat menciptakan jejaring bisnis yang berkelanjutan dan memperkuat ekosistem pariwisata lokal.

Pameran ini menjadi magnet yang merangkul hampir seluruh eko sistem pariwisata, mulai dari penyedia akomodasi (hotel), kuliner (restoran), biro perjalanan, hingga layanan transportasi darat, udara, dan kereta api. Kehadiran berbagai pihak ini menciptakan pasar yang interaktif, di mana setiap peserta berlomba menawarkan promo harga khusus, diskon, program prepaid, dan merchandise eksklusif. Hal ini menjadi langkah efektif untuk memicu transaksi segera dan mendongkrak minat liburan.

Optimisme Meningkat Berdasarkan Data Kunjungan Wisatawan

Optimisme semakin menguat seiring data kunjungan wisatawan. Hingga Oktober 2025, data Dinas Pariwisata menunjukkan angka kunjungan sudah menyentuh 8,9 juta orang. Melalui berbagai upaya strategis, termasuk Travel Fair ini, Wahyu secara tegas menargetkan angka tersebut mampu menembus 11 juta wisatawan hingga akhir tahun.

“Melalui pameran ini, kami bukan hanya menjual destinasi, tetapi menunjukkan bahwa pariwisata Yogyakarta adalah sektor yang adaptif, berkembang, dan terbuka untuk berinovasi. Kami sangat optimistis, target 11 juta wisatawan tahun ini akan tercapai,” tutup Wahyu.

Travel Fair 2025 sebagai Katalisator Penting

Wahyu menegaskan bahwa Travel Fair 2025 menjadi katalisator penting dalam mewujudkan ambisi pariwisata Kota Yogyakarta. Selain itu, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan dan meningkatkan daya saing mereka di pasar yang semakin dinamis.




Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment