Jejak Rasa: 7 Kuliner Legendaris Bandung yang Tak Pernah Sepi, Wajib Dicoba

goodside
4 Min Read

Bandung tidak hanya dikenal sebagai kota dengan udara sejuk dan suasana romantis, tetapi juga memiliki cita rasa kuliner yang tak pernah pudar. Di tengah perkembangan kafe modern dan restoran baru, masih ada beberapa tempat makan legendaris yang telah bertahan selama puluhan tahun. Tempat-tempat ini tidak hanya menyajikan makanan lezat, tapi juga menjadi saksi bisu perjalanan rasa dari masa ke masa.

Berikut adalah tujuh kuliner legendaris Bandung yang menjadi bagian dari identitas kota ini:

  • Batagor Burangrang — Rasa Asli yang Tak Pernah Tergantikan

    Batagor Burangrang adalah ikon kuliner Bandung yang sudah sangat dikenal. Sejak pertama kali berdiri, kedai ini selalu ramai oleh pembeli yang ingin mencicipi batagor dengan tekstur renyah dan saus kacang yang kental. Resepnya sederhana, namun rasanya sulit dilupakan. Setiap gigitan seperti membawa kembali memori lama tentang Bandung yang hangat dan bersahaja.

  • Lontong Kari Kebon Karet — Aroma Rempah yang Mengundang Rindu

    Di sudut jalan Kebon Karet, aroma kari yang kuat menyeruak di udara. Lontong Kari Kebon Karet adalah salah satu tempat makan legendaris yang masih bertahan hingga kini. Kuah karinya yang kental dengan rempah pilihan berpadu dengan lontong lembut dan potongan daging empuk, menciptakan rasa yang otentik sekaligus menenangkan.

  • Warung Lela (WALE) — Mie Yamin Legendaris di Tengah Rimbun Dago

    Terletak di kawasan Dago Atas yang teduh, Warung Lela atau WALE menjadi tempat favorit warga lokal dan wisatawan. Suasana hening di antara pepohonan berpadu dengan aroma kaldu mie yamin yang gurih, membuat siapa pun betah berlama-lama. Tempat ini bukan sekadar tempat makan, tapi ruang untuk menikmati momen tenang di tengah hiruk pikuk Bandung.

  • Nasi Kalong — Ikon Kuliner Malam Kota Kembang

    Saat malam tiba, deretan kendaraan mulai berhenti di Jalan Riau. Nasi Kalong sudah buka, dan antrean panjang jadi pemandangan biasa. Nasi hitamnya yang dimasak dengan kluwek, disajikan bersama lauk ayam madu, tahu bacem, dan tumis buncis, menjadi kombinasi sederhana yang sulit ditolak. Tak berlebihan jika disebut sebagai kuliner malam paling ikonik di Bandung.

  • Sate Hadori — Warisan Rasa di Sekitar Stasiun Bandung

    Sudah berdiri sejak 1950-an, Sate Hadori adalah salah satu legenda kuliner yang tak pernah sepi. Dagingnya yang empuk, bumbu kacangnya yang kaya rasa, serta aroma arang yang menggoda menjadikan sate ini langganan lintas generasi. Banyak orang menjadikannya santapan wajib setiap kali tiba atau hendak pulang dari Bandung.

  • Roti Bakar Gempol — Nostalgia Sarapan Pagi Kota Lama

    Pagi di Bandung rasanya tak lengkap tanpa mampir ke Roti Bakar Gempol. Di sini, roti panggang arang dengan selai kacang, cokelat, atau keju disajikan dengan cita rasa jadul yang tetap memikat. Suasananya sederhana, tapi justru itu yang membuat banyak orang kembali, mencari rasa yang jujur dan tak berubah sejak puluhan tahun lalu.

  • Ragusa Es Italia — Cita Rasa Klasik yang Menolak Waktu

    Meski Ragusa Es Italia berakar dari Jakarta, cabangnya di Bandung tetap menjadi magnet bagi pecinta es krim klasik. Berdiri sejak 1932, resepnya tetap sama: tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan. Es krim Spaghetti dan Banana Split-nya masih menjadi favorit, membawa nuansa Eropa tempo dulu di tengah suasana Bandung yang modern.


Bandung, Kota dengan Selera yang Tak Pernah Mati

Kuliner legendaris Bandung adalah bagian dari identitas kota itu sendiri, perpaduan antara rasa, waktu, dan kenangan. Di setiap sudutnya, ada cerita tentang kehangatan, kesederhanaan, dan keaslian yang membuat siapa pun ingin kembali. Bagi para pencinta kuliner, menjelajahi Bandung bukan hanya soal mencicipi makanan, tapi juga tentang menemukan kembali makna dari sebuah rasa yang bertahan melewati zaman.

Baca juga:

Share This Article
Leave a Comment